Namun tak cukup sampai di situ, Ditjen Bina Marga juga berencana membangun dua jalan tol: Jogja-Magelang-Bawen dan Cilacap-Jogja, yang ditargetkan beroperasi setelah 2019.
Dalam seminar, Sugiyartanto menekankan, konektivitas jalan antara KSPN Borobudur dan Yogyakarta ini penting meskipun Borobudur berada di provinsi Jawa Tengah.
"Borobudur ini berada di wilayah provinsi Jawa Tengah, tetapi yang mendapatkan nilai untung adalah Yogyakarta. Bahkan kita akan memfasilitasi adanya tol dari Semarang langsung ke Jogja, dari Jogja ke arah Kulon Progo, dan dari Jogja ke arah Solo karena dari Semarang ke Solo sudah ada tol," kata Sugiyartanto.
"Semoga tidak terlalu lama, sehingga di akhir 2024-lah, sudah tersambung semua secara jangka panjang," lanjutnya.
Baca Juga: 5 Potret Megah Candi Borobudur yang Jadi Destinasi Super Prioritas
Pengembangan Borobudur, yang menjadi salah satu KSPN, seperti tercantum dalam Perpres No 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, sesuai dengan Perpres No 58 tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Borobudur dan sekitarnya.
Dari total anggaran Rp869.673.347.000 untuk infrastruktur lima KSPN, Ditjen Bina Marga menyediakan Rp34.651.325.000 demi mendukung kegiatan di KSPN Borobudur.
Anggaran pada 2019 itu digunakan Ditjen Bina Marga untuk menangani 113,67 kilometer jalan akses dan 2.130,24 meter jembatan, dan hingga 14 Oktober 2019, progres fisik telah mencapai 93,21%.