Suara.com - Perusahaan baja asal India, Tata Steel berencana memangkas tiga ribu karyawannya di Eropa dalam upaya menyesuaikan diri dengan memburuknya kondisi pasar baja internasional.
Seperti dilansir BBC News, Selasa (19/11/2019), sepertiga dari karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja adalah para karyawan yang bekerja di kantor milik Tata Steel. Perusahaan ingin fokus kepada produk bernilai tinggi dan tidak akan melakukan penutupan pabrik.
Pemangkasan karyawan yang dilakukan Tata Steel ini tak terlepas dari kegagalan merger dengan Thyssenkrupp. Merger sebelumnya diharapkan dapat membantu mereduksi biaya sehingga pemangkasan karyawan tidak perlu dilakukan.
Saat ini, Tata Steel mempekerjakan sekitar 20.000 karyawan dan merupakan anak perusahaan Tata Group. Sementara Tata Group sendiri sebagai konglomerat multi nasional bermarkas di Mumbai, Maharasthra, India.
Baca Juga: Hore, Jaguar Land Rover Siap Boyong Mobil Listrik ke Indonesia
Selain Tata Steel, salah satu produk terkuat dari Tata Group adalah bidang otomotif. Disebut sebagai Tata Motors, posisinya adalah teratas di India serta kelima di dunia. Termasuk dalam naungan Tata Motors kini adalah Jaguar Land Rover (JLR) serta Fiat-Tata.