Suara.com - Wacana pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok sebagai salah satu petinggi di BUMN menuai protes bagi sebagian serikat pekerja BUMN.
Menanggapi hal tersebut, pihak Kementerian BUMN meminta para serikat pekerja untuk melihat kinerja Ahok sebelum melakukan protes.
"Ini urusan bisnis jangan bawa-bawa politik ke urusan bisnis. Jadi kita minta dan kita harapkan teman-teman serikat pekerja lihat dulu kinerja bapak Ahok kalau nanti masuk," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta.
Arya mengatakan bahwa kalau yang namanya korporasi itu, untuk mengukur tingkat keberhasilan sangat gampang. Angka-angka terkait kinerja, untung dan rugi sangat terlihat di korporasi.
Baca Juga: Ahok Jadi Bos BUMN, Tokoh FPI Kembali Singgung Penista Agama
Dengan demikian Kementerian BUMN meminta kepada serikat pekerja untuk jangan bermain-main politik dalam urusan bisnis.
"Apakah mereka mau urusan politik masuk ke dalam urusan bisnis mereka. apakah mereka siap jika urusan politik dibawa-bawa ke urusan profesional? Mereka juga tidak mau," kata Arya.
Sebelumnya Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak apabila Ahok masuk menjadi direksi atau komisaris Pertamina.
Presiden FSPPB Arie Gumilar menyoroti rekam jejak dan perilaku Ahok yang selalu membuat keributan dan kegaduhan di mana-mana, dan bahkan seringkali berkata kotor.
Arie mengatakan bahwa bisa dibayangkan kalau yang bersangkutan masuk ke Pertamina kemudian ada kegaduhan di tubuh organisasi perusahaan, maka ini akan berdampak pada pelayanan distribusi energi kepada masyarakat di seluruh pelosok negeri menjadi terganggu. (Antara)
Baca Juga: Ahok Sebentar Lagi Punya Anak dari Puput, Hanif Dhakiri: Selamat Bro