Suara.com - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menamakan varietas anggur baru hasil inovasi Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian dengan nama “Jan Ethes SP1”. Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) M Said Didu mengomentari hal tersebut.
Melalui akun Twitter miliknya @msaid_didu, Said Didu mengingatkan SYL agar tidak salah langkah.
"Pak Mentan Syahrul Yasin Limpo yth, apa bisa dapat penjelasan rasional sehingga nama varietas tanaman yang dihasilkan oleh para peneliti diberi nama cucu Presiden?" tulis Said Didu dalam cuitannya yang diunggah pada Sabtu (16/11/2019).
Menurutnya, pemberian nama jenis varietas baru seharusnya mempertimbangkan aspek ilmiah dan sosiologis.
Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Dua Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu
"Mereka meneliti pake uang rakyat Pak Menteri. Pemberian nama jenis bibit mempertimbangkan banyak variabel ilmiah dan sosiologis," imbuhnya.
Kemudian dalam cuitan selanjutnya, Said Didu mengaku sudah lama berdiskusi dan debat dengan Syahrul Yasin Limpo.
Maka dari itu, ia mengingatkan Menteri Pertanian agar tidak salah dalam melangkah.
"Saya dengan Syahrul Yasin Limpo sudah puluhan tahun sebagai teman diskusi dan kadang sebagai lawan berdebat dalam berbagi hal tapi tetap bersahabat, jadi biasa aja bagi kami untuk saling mengingatkan agar tidak salah dalam melangkah," ucap Said Didu.
Kicauan Said Didu ini mendapatkan banyak respon dari warganet. Hingga Minggu (17/11) siang, lebih dari dua ribu warganet memberikan like di unggahan itu.
Baca Juga: Semasa Hidup, Bapak Kandung Satrio Alexa Suka Menegur Slamet Rahardjo
Sebagian besar warganet menilai aneh langkah Syahrul Yasin Limpo dalam memberi nama varietas anggur baru itu, dan tidak sedikit yang mengkritik keras dan bahkan menyindirnya. Tapi ada juga beberapa netizen yang berusaha netral atau malah membela.
"Setuju... Kenapa nggak pakai bahasa Latin saja. Biar nggak ada yg terluka," tulis salah seorang warganet.
"Ga nyambung tapi dipaksakan untuk nyambung itu namanya," tulis warganet yang lain.
"Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan pada sifat-sifat varietas," komentar warganet lainnya.
"Hemmm jangan suuzon. Dulu juga pernah ada nama padi Fatmawati dan padi Sintanur, itu semua nama istri presiden. Hal biasa dalam pertanian. Intinya kan ga melanggar aturan," tulis warganet yang menganggap hal itu tidak salah di sisi sebaliknya.
Sebelumnya, nama “Jan Ethes SP1” diberikan SYL saat acara Pencanangan Gerakan Nasional Pengembangan Mangga dan Anggur sebagai rangkaian acara Pekan Inovasi Mangga Nasional di Kebun Instalasi Penelitian Pengembangan Teknologi Pertanian Cukurgondang, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (15/11/2019).
“Saya suka nama itu, dalam bahasa Jawa artinya sangat bagus, Jan berarti sangat, Ethes berarti cekatan, pas sekali. Ini varietas unggul, kedepannya varietas ini akan terus dikembangkan, harapannya anggur jenis ini akan meningkatkan produksi anggur dalam negeri dan menjadi produk buah unggulan baru kita” ungkap Syahrul.
“Pas sekali, sama seperti Jan Ethes, cucu pertama Presiden Jokowi, melihatnya saja kita dibikin tersenyum dan bahagia. Anggur Jan Ethes ini pun begitu, begitu dicicipi rasa manisnya bikin kita tersenyum dan bahagia” imbuhnya.