Namun jika uang hasil lelang itu digunakan untuk kepentingan umum, Qomar mengaku pasrah dan ikhlas.
“Mau dibangun masjid kek, atau apa kek. Ikhlas si ikhlas tapi kalau dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Kita enggak ikhlas kalau diambil buat negara, kecuali dibangun masjid,” paparnya.
“Kalau buat bangun masjid orang mungkin akan berubah, ya mungkin ada pahalanya. Kalau dibagikan mungkin engga seberapa,” ucap dia.
Sementara itu hal sama diungkapkan Sukardi. Ia tidak ikhlas hasil yang lelang diambil negara.
Baca Juga: Bukan buat Korban, Ini Daftar Ribuan Aset First Travel yang Dirampas Negara
"Enggak ikhlas lah, kok bisa begitu sih berarti negara ngerampok dong. Jujur saya belum tahu putusan itu,” kata Sukardi .
Dirinya menyatakan, ia dan istri masing-masing telah keluar uang Rp 15 juta untuk bisa berangkat umrah pada empat tahun yang lalu.
Kini setelah melalui proses hukum yang berliku, Sukardi dan istrinya kembali dipaksa menelan kenyataan pahit bahwa uang mereka diperkirakan tidak akan kembali.
Terkait hal itu, Sukardi pun mengaku bingung harus menempuh cara apa lagi agar bisa mendapatkan haknya kembali.
“Saya enggak ngerti jalurnya gimana, ya enggak ngerti ajalah,” ujarnya
Baca Juga: Barang Sitaan First Travel Akan Dilelang, Hasilnya Diserahkan ke Negara
Lebih lanjut Sukardi pun mengaku tidak ikhlas dengan keputusan tersebut. “Saya enggak ikhlas, kecuali kita tahu uang yang dirampas negara itu buat bangun masjid, tapi kalau dihilangin gitu aja enggak ikhlas," pungkas Sukardi.