Suara.com - Pertamina memastikan ketersediaan solar subsidi baik di terminal BBM maupun di SPBU mencukupi untuk kebutuhan konsumen. Untuk menjaga kehandalan distribusi ke masyarakat, Pertamina juga telah menambah sekitar 20% suplay solar untuk memastikan pemerataan penyaluran dan melakukan percepatan distribusi.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan bahwa stok BBM dalam kondisi aman.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, Pertamina telah menambah suplay solar untuk ketersediaan yang lebih merata," ujar Fajriyah, dalam keterangannya, Sabtu (16/11/2019).
Namun demikian, tambah Fajriyah, Pertamina berharap penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. Sebab yang terjadi di lapangan hingga kini BBM Bersubsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat yang secara ekonomi tergolong mampu.
Baca Juga: Serikat Pekerja Pertamina Tolak Ahok, Gun Romli: Sudah Terpapar Radikalisme
Padahal sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, BBM tertentu termasuk Solar bersubsidi hanya diperuntukkan bagi industri rumah tangga, usaha mikro, usaha pertanian, usaha perikanan, transportasi dan pelayanan umum, termasuk juga kendaraan pribadi dengan kapasitas mesin atau CC yang kecil.
"Bagi masyarakat golongan mampu, agar menggunakan BBM non subsidi yang ketersediaannya memang lebih banyak, sehingga BBM subsidi dapat lebih dinikmati oleh penggunanya sesuai ketentuan," kata Fajriyah.
Dalam hal ini BBM yang masuk kategori non subsidi adalah Dexlite atau Pertamina Dex sebagai pengganti Solar dan Pertalite, Pertamax ataupun Pertamax Turbo sebagai pengganti Premium. Selain jenis BBM tersebut lebih baik untuk kehandalan dan keawetan mesin kendaraan.
Sebelumnya beberapa daerah dilaporkan mengalami kelangkaan BBM jenis Solar. Alhasil beberapa kendaraan terpaksa mengantre di SPBU bahkan ada yang sampai menginap.
Baca Juga: Tolak Ahok Dirut Pertamina, Foto Presiden FSPPB Ikut Reuni 212 Jadi Sorotan