Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada jelang akhir pekan ini masih berpotensi melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, pelemahan ini karena data neraca perdagangan Indonesia bulan Oktober yang diperkirakan defisit 280 juta dolar AS.
Bila hasil aktual defisit lebih besar dari perkiraan, rupiah bisa tertekan lebih dalam.
"Rupiah bergerak di kisaran Rp 14.020 - Rp 14.120," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Baca Juga: Rupiah Masih Tak Berdaya Melawan Dolar AS
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Kamis kemarin (14/11/2019) lalu berada di level Rp 14.087 per dolar AS. Level itu melemah dari pergerakan Rabu lalu di level Rp 14.078 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 14.098 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Rabu sebelumnya yang di level Rp 14.082 per dolar AS.