Adapun, pendapatan bunga Bank BTN ditopang penyaluran kredit perseroan yang naik sebesar 16,75% yoy dari Rp 220,07 triliun pada September 2018 menjadi Rp 256,93 triliun di bulan yang sama tahun ini. Kenaikan kredit tersebut ditopang pertumbuhan positif pada KPR Subsidi.
Laporan keuangan emiten bersandi saham BBTN tersebut menunjukkan KPR Subsidi Bank BTN melesat di level 25,54% yoy dari Rp 88,92 triliun menjadi Rp 111,64 triliun per kuartal III/2019.
Menurut Oni, hingga akhir tahun nanti, BBTN akan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian, perbaikan kualitas, dan penyesuaian dengan likuiditas dalam penyaluran kreditnya. Dengan fokus tersebut, lanjutnya, perseroan membidik pertumbuhan kredit yang lebih realistis.
“Target pertumbuhan kredit kami akan realistis di angka 8%-10% sampai dengan akhir 2019,” kata dia.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan dan BTN Siapkan Perumahan untuk Pegawai Peruri
Di sisi lain, pada kuartal III/2019, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 18,1% yoy.
DPK BBTN tercatat naik dari Rp 195,05 triliun pada September 2018 menjadi Rp 230,35 triliun pada bulan yang sama tahun ini.
Dengan capaian penyaluran kredit dan penghimpunan DPK tersebut, Bank BTN mencatatkan kenaikan aset sebesar 16,12% yoy dari Rp 272,3 triliun pada kuartal III/2018 menjadi Rp 316,21 triliun.