Harga Miring, Kadin: Kontraktor di Sini Lebih Senang Cangkul dari China

Kamis, 14 November 2019 | 18:06 WIB
Harga Miring, Kadin: Kontraktor di Sini Lebih Senang Cangkul dari China
Ketua Kadin Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Dandung Harninto saat acara diskusi Membedah Pembiayaan Infrastruktur Tanpa APBN di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Kadin Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Dandung Harninto menganggap wajar jika impor cangkul cukup banyak masuk ke Indonesia karena harga jualnya yang lebih murah ketimbang harga jual di Indonesia.

"Harga cangkul produksi Indonesia dengan China itu jauh lebih murah China. Kalau kontraktor di sini jadi lebih senang ambil dari China dong," kata Dandung saat acara diskusi Membedah Pembiayan Infrastruktur Tanpa APBN di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Dia bilang harga satu unit cangkul asal negeri tirai bambu sebesar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per unit, bandingkan dengan harga cangkul yang di jual di Indonesia bisa mencapai Rp 90 ribu per unit.

"Dibuat di Indonesia pengerajin kita tapi justru lebih mahal, selesai dong industri nasional mati," katanya.

Baca Juga: Kejam! Yogi Bunuh Gadis ABG Pakai Cangkul dan Perkosa Jasadnya

Menurut data BPS yang dikeluarkan, jumlah impor cangkul sebanyak 505,5 ton dengan nilai 330.030 dolar AS sejak 2015 hingga September 2019. Dari total berat impor cangkul yang berasal dari Jepang hanya 7 kg dengan nilai 65 dolar AS dan sisanya dari Tiongkok.

Periciannya, pada 2015 seberat 14,2 ton dengan nilai 6.589 dolar AS. Pada tahun 2016 totalnya 142,7 ton dengan nilai 187.000 dolar AS. Pada tahun 2017 sebesar 2,3 ton dengan nilai 794 dolar AS. Sedangkan pada tahun 2018 seberat 78,1 ton dengan nilai 33.889 dolar AS. Pada tahun 2019 tercatat dari Januari sampai September totalnya 268,2 ton dengan nilai 101.600 dolar AS.

"Kita yang sedang mengalami deinsutrulsaisi itu dibalikan bahwa infrasturktur bisa membangkitkan industri nasional. Kalau konstruksi ya kontrsuksi nasional. swasta punya kapasitas dan bisa diajak membangun, jadi cangkul kita gak lebih mahal dari China," katanya.

Dia bilang semakin besar angka importasi kita akan semakin menguntungkan negara lain, karena yang menikmati ekonominya adalah negara penjual barang.

"Kalau produk beli impor impact ekonomi disana, efek ekonmi dalam negeri jauh. Harus sebaliknya, jadinya efek ekonomi baut swasta juga bagus," katanya.

Baca Juga: Mayat Pejabat PSSI Terkubur Pasir Terkuak dari Gagang Cangkul Berdarah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI