Penjualan Atribut Ojol Dibatasi Imbas Bom Bunuh Diri Medan, Pedagang Resah

Kamis, 14 November 2019 | 14:03 WIB
Penjualan Atribut Ojol Dibatasi Imbas Bom Bunuh Diri Medan, Pedagang Resah
Atribut ojek online (ojol). (Suara.com/Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pedagang atribut ojek online (ojol) mengaku resah dengan adanya kebijakan pembatasan peredaran atribut ojol yang dijual secara bebas, pasca peledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan Rabu pagi (13/11/2019) kemarin. Diduga pelaku tersebut memakai atribut ojol.

Salah seorang pedagang atribut ojol yang dijumpai Suara.com dibilangan Kemang Timur, Jakarta Selatan mengaku kaget dengan kabar tersebut.

"Waduh mas, bagaimana bisa itu," kata pedagang ojol tersebut yang tak mau disebutkan namanya kepada Suara.com Kamis (14/11/2019).

Dia bilang saat ini untuk cari uang saja sudah sulit, apalagi pekerjaan. Maka dari itu dirinya mengaku tak setuju jika peredaran atribut ojol yang dijual bebas diperketat peredarannya.

Baca Juga: Pasca Bom Bunuh Diri di Medan, Ojol Dilarang Masuk Mapolrestabes Surabaya

"Dagang saja susah, apalagi cari kerjaan tambah susah saja ini kita," kata dia.

Dirinya mengakui bahwa memang banyak yang menjual atribut ojol secara bebas baik secara online maupun offline, tapi menurut dia kualitas atribut ojol yang dijualnya lebih bagus ketimbang yang dapat langsung dari perusahaan ojol.

"Kalau kita jualnya bagus mas, pegang saja bahannya, kalau yang dapat (resmi) itu kan basah (gerah) banyak ojol yang kegerahan," ucapnya.

Dia bilang produk yang ia jual merupakan berbahan kualitas baik yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Harga jualnya kata dia juga lumayan mahal.

"Kalau yang jaket ini ada yang Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu tergantung mana yang mau dibeli kualitasnya pun beda," katanya.

Baca Juga: Jadi YouTuber Hingga Nyamar Ojol, Ini 8 Fakta Rabbial Pelaku Bom Medan

Sementara untuk harga helm dibanderol Rp 135 ribu sampai dengan Rp 180 ribu dengan kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI