Suara.com - Perilaku atau kebiasaan seseorang dalam menghabiskan uang biasanya tidak terlepas dari pengaruh gaya hidup dan orang-orang di sekitarnya. Apabila lingkungan pergaulannya diisi oleh mereka yang suka hedon, biasanya akan terpengaruh.
Padahal bila dipikir-pikir, sikap hedon seperti inilah yang dapat menjerumuskan kondisi finansial seseorang. Coba bayangkan kalau pasak lebih besar daripada tiang, maka pendapatan sebesar apa pun dijamin tidak akan pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Setelah menelaah secara mendalam, ternyata ada motivasi tersembunyi yang melatarbelakangi seseorang rela menghambur-hamburkan uang miliknya. Sejatinya, ada beberapa macam alasan orang tersebut menghabiskan uang. Lalu, Anda termasuk yang mana? Simak berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Ada Rasa Puas Ketika Sudah Berbelanja
Ada orang yang cenderung merasa puas saat berhasil menghabiskan uang miliknya. Tak peduli berapa yang dihabiskan, yang terpenting uang bisa berkurang dari dompet.
Kepuasan ini akan semakin bertambah ketika uang tersebut digunakan untuk mendapatkan barang-barang yang diinginkan sejak lama. Akibat rasa puas inilah, seseorang cenderung mengabaikan hal-hal penting yang ada di depan matanya.
Sebab, yang terpenting baginya adalah bagaimana cara memuaskan dirinya sendiri. Sedangkan soal dampak atau akibat dari apa yang diperbuatnya hari ini menjadi urusan nomor dua.
2. Menghabiskan Uang Bisa Mengembalikan Mood
Percaya atau tidak, membelanjakan uang juga dapat mengembalikan mood seseorang. Suasana hati yang tadinya buruk, bisa berubah menjadi lebih baik setelah menghabiskan beberapa uang yang ada di dalam dompet.
Uang ini biasanya dipakai untuk membeli barang-barang pemuas nafsu sesaat, misalnya membeli jajanan, kopi, ataupun belanja barang harian. Sah-sah saja bila ingin menghabiskan uang untuk memperbaiki mood, tetapi harus tetap dalam batasan wajar.