Temui Wapres, ISMI Bahas Soal KEK Pengusaha Muslim di Aceh

Selasa, 12 November 2019 | 12:27 WIB
Temui Wapres, ISMI Bahas Soal KEK Pengusaha Muslim di Aceh
Wapres Ma'ruf Amin saat bertemu rombongan ISMI atau Ikatan Saudagar Muslim Indonesia. (Foto: Dok. Setwapres)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengadakan pertemuan dengan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019). Dalam pertemuan itu Ma'ruf memberikan sejumlah masukan kepada ISMI yang hendak membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Barat Selatan Aceh.

Ketua ISMI Ilham Habibie mengatakan, bahwa ISMI bersifat seperti kamar dagang dan industri yang fokus kepada pengusaha muslim. Namun ISMI lebih fokus kepada pemilik usaha kecil menengah (UKM) yang diharapkan mampu bersaing dengan inovasi teknologi.

"Seperti kita ketahui bersama, tidak mungkin kita berdaya saing kuat kalau kita tidak mau berinovasi," kata Ilham usai pertemuan dengan Wapres Ma'ruf Amin.

Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya akan menjalankan KEK berbasis halal yang berpusat di Aceh Selatan, khususnya di Barat Selatan Aceh (Barsela). Ma'ruf menanggapi positif atas rencana ISMI tersebut dengan memberikan sejumlah masukan.

Baca Juga: Putri Maruf Amin Maju Pilkada Tangsel Lewat Gerindra, Jubir: Kami Terbuka

Menurut Ma'ruf Amin, bahwa pentingnya ekonomi syariah di Indonesia. Dengan adanya KEK di Aceh Selatan diharapkan bisa membantu memperkuat ekonomi syariah melalui pergerakan UKM.

"Jadi salah satu program pemerintah kita untuk memperkuat ekonimi syariah yang ada di Indonesia bukan saja perbankan atau keuangan. Tapi pelaku bisnis lainnya, makanan dan mnuman, tekstil dan lain-lain," ujarnya.

Sementara itu, Ketua ISMI Aceh, Nurcholis mengatakan bahwa alasan pemilihan Aceh Barat Selatan sebagai daerah awal KEK berbasis halal lantaram pemerintah setempat sudah menyiapkan lahan untuk dijadikan tempat pengusaha membangun industrinya masing-masing.

"Karena pemerintah Aceh Barat Daya itu sudah menyiapkan lahan 745 hektar yang bisa dimanfaatkan pengusaha selama 30 tahun oleh pengusaha untuk membangun industri di situ," kata Nurcholis.

Baca Juga: Jenguk ke RS, Walkot Jogja Sebut Yunahar Ilyas Calon Pengganti Maruf Amin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI