Suara.com - PT MRT Jakarta menargetkan pembangunan fase dua pada tahun 2020 mendatang. Diperkirakan proses konstruksinya nanti akan lebih sulit dari pada fase I.
Menurut Direktur Utama PT MRT, William Sabandar jalur MRT fase dua lebih pendek dari fase satu. Yakni melintas dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga kawasan Kota.
Meski lebih pendek, pembangunannya lebih sulit karena trek MRT akan dibuat seluruhnya di bawah tanah sedalam 30 meter. Jalurnya juga akan melewati bagian bawah sungai.
"Memang lebih pendek tapi lebih susah. Karena secara teknis dia dibawah sungai," ujar William di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019).
Baca Juga: Dirut MRT Sebut Isu Sewa Kios di Stasiun Harus Izin Istri Anies Hoaks
Selain itu, trek MRT ini akan melalui beberapa kawasan cagar budaya seperti Kota Tua. Ia menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan ahli cagar budaya agar tidak merusak situs bersejarah di Jakarta.
"Memang itu akan butuh keahlian yang lebih tinggi karena kita harus kerja sama dengan badan cagar budaya untuk memastikan konstruksi yang kita bangun tidak merusak bangunan-bangunan cagar budaya tadi," jelasnya.
Ia juga meyakini biaya untuk pembangunan fase dua akan lebih mahal dari fase satu. Menurutnya sekarang ini proses pembangunan masih tahap lelang dan ditargetkan pembangunan fisik akan dimulai pada Maret 2020 mendatang.
"Kan sudah jalan. Lelang fase 2. Tahun depan, awal tahun depan (mulai dibangun). Ya maret 2019 kita mulai fase 1," pungkasnya.
Baca Juga: Mimpi Menhub Ibu Kota Baru Punya MRT LRT Hingga Bus Amfibi