Suara.com - Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus menunjukkan pelemahan hingga Jumat (8/11/2019) siang. Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (8/11/2019), saham maskapai plat merah tersebut dibuka di level 585 dan langsung merosot ke level 570 atau turun 15 poin.
Hingga pukul 09.05 WIB, saham GIAA berusaha untuk climbing ke level 580, tapi sayangnya selang 10 menit kemudian saham GIAA langsung meresot turun kembali ke level 570.
Pada pukul 09.40 WIB, saham GIAA naik tajam ke level tertingginya 590, tapi level tersebut tak berlangsung lama. Lantaran lima menit kemudian, saham GIAA balik lagi ke level 585. Hingga pukul 10.54 WIB, saham GIAA terus tenggelam ke level 575.
Maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia Group kembali berpolemik. Meski awalnya dua maskapai tersebut sempat sepakat rujuk kembali, tapi sekarang hubungannya bakal berpisah.
Baca Juga: Saham Garuda Anjlok, Imbas Menu Tulis Tangan dan Larangan Ngevlog?
Perceraian hubungan bisnis dua maskapai itu berawal dari pihak Garuda Indonesia Group yang tak menganggap lagi Sriwijaya Air sebagai anak usahanya.
Lewat keterangan tertulis, Direktur Pemeliharaan dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto mengatakan ada kondisi dan beberapa hal yang belum diselesaikan menjadi alasan Garuda Indonesia melepas Sriwajaya Air.
"Kami menyesal memberi tahu Anda bahwa Sriwijaya sedang melanjutkan bisnis sendiri," kata Iwan.
Dengan perpisahan ini, lanjut Iwan, hubungan Garuda dengan Sriwijaya Air hanya sebagai rekanan bisnis, bukan sebagai induk dan anak usaha.
"Dengan demikian, Sriwijaya tidak akan lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group.
Baca Juga: Saham Garuda Anjlok 5,20 Persen, Imbas Komisaris Tak Setuju Lapkeu 2018?
Hubungan antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group akan dilanjutkan pada basis bisnis-ke-bisnis," tutur dia.