Suara.com - Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Kementan) makin menunjukan hasil yang positif. Salah satu kesuksesan terlihat dari Panen Perdana yang dilaksanakan di Denfarm Serasi, di Desa Jejangkit Muara, Batola, Kalimantan Selatan, Rabu (6/11/2019) .
Panen perdana ini dihadiri 2200 pesert, Yang mewakili petani, penyuluh, peneliti, pemerintah daerah dan masyarakat umum.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengungkapkan, lahan ini tadinya belum ada, yang ada hanya hutan. Kemudian tahun 2017, Kementan melalui Ditjen PSP mulai membuka lahan ini, dan membangun infrastruktur dan sebagainya.
"Hari ini, kita bersama menyaksikan hasil awal dari implementasi Program Serasi, khususnya di tahun inovasi teknologi pertanian dan untuk tahun pertama di tahun 2019," ujarnya.
Baca Juga: Kementan Optimalkan Lahan Rawa lewat Program Serasi
Ia menambahkan, sebagian area ini sudah dipanen sejak 28 Oktober yang lalu. Hasilnya mencapai 6,4-7,9 ton per hektare gabah kering panen (GKP).
"Hasil ini sangat menjanjikan untuk peningkatan kesejahteraan petani dibandingkan dengan pertanian konvensional, yang selama ini kita tahu, hasilnya antara 1,5 ton sampai 3 ton per hektare. Berarti ada peningkatan 2 sampai 3 kali lipat," kata Sarwo.
Dia menyebut, dengan Program Serasi, artinya bahwa program rawa ini dapat meningkatkan indeks pertanaman, yang dulu disini hutan belantara bisa dibuka dan bisa tanam awal hanya satu kali, tetapi sekarang bisa ditingkatkan menjadi dua kali bahkan sudah ada tanam tiga kali.
"Selain itu, Program Serasi dapat meningkatkan produktivitas. Masyarakat di sini, kalau panen hanya dapat 1,5 sampai 2,5 ton per hektare, tetapi setelah kita berikan sentuhan teknologi dan kita berikan benih padi unggul bermutu bersertifikat, hasil panen meningkat bisa mencapai 5 ton lebih per hektare, dan bahkan ada yang mencapai 6,7 ton per hektare, yang kita panen di desa Kandangan Tanah Laut," katanya.
Dukungan dari Ditjen PSP untuk Batola ini berupa traktor roda 4 lebih kurang sebanyak 36 unit dan traktor roda 2 sebanyak 70 unit. Kemudian ekskavator lebih kurang ada 54 unit, hand spyer, pompa, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Kementan Targetkan Swasembada Daging Sapi Tercapai Secepatnya
"Optimalisasi lahan rawa ini sangat menjanjikan untuk keberlanjutan usaha budi daya padi di tingkat petani. Pengelolaan lahan rawa yang sudah dioptimalkan ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Sarwo.