"Peningkatan dalam ekonomi kreatif ini menunjukkan bahwa sektor kreatif memiliki potensi yang sangat menjanjikan, jika mendapatkan penanganan yang lebih baik," kata Rosan.
Chairman Grup Recapital ini lantas membandingkan dengan negara-negara lain yang sangat gencar memprioritaskan ekonomi kreatif sebagai motor utama negara tersebut.
"Banyak negara-negara di dunia menjadikan ekonomi kreatif sebagai prioritas utama. Di RRC, misalnya ekonomi kreatif dikembangkan sebagai alat ketahanan nasional untuk mengurangi infiltrasi budaya asing dengan mewajibkan tayang animasi dan sinetron lokal," ucapnya.
Selain itu di Korea Selatan lanjut Rosan, pemerintahnya memajukan budaya K-POP, yang oleh perusahaan lokal Samsung dan Hyundai dimanfaatkan dalam pemasarannya ke negara luar.
Baca Juga: Rizal Ramli 'Kuliti' Menteri Jokowi, Termasuk Wishnutama
"Di Malaysia, animasi bisa dimanfaatkan dalam budaya dan produk dagang Malaysia. Sementara Arab Saudi yang merupakan negara pengekspor minyak, mulai memikirkan untuk meningkatkan potensi ekonomi kreatifnya," paparnya.
Rosan pun berharap bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio yang baru, bisa membawa ekonomi kreatif Indonesia menjadi motor utama penggerak roda perekonomian nasional.
"Beberapa alasan yang mendasarinya adalah karena ekonomi kreatif memberikan kontribusi ekonomi, seperti peningkatan lapangan pekerjaan, peningkatan ekspor, kontribusi terhadap produk domestik bruto, dan dapat membangun identitas bangsa yang bisa dibanggakan menjadi ikon budaya yang mencakup warisan budaya dan nilai lokal," katanya.