Kesadaran Masyarakat terhadap Bahan Baku Air Bersih Masih Rendah

Rabu, 06 November 2019 | 22:27 WIB
Kesadaran Masyarakat terhadap Bahan Baku Air Bersih Masih Rendah
Senior Vice President IAPMO Group Indonesia Shirley Dewi menjelaskan IAPMO. [Suara.com/M Fadil]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Senior Vice President IAPMO Group Indonesia Shirley Dewi mengungkapkan saat ini masyarakat Indonesia dianggap masih kurang sadar akan pasokan air yang benar-benar bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Mohon maaf yah, mungkin kalau di Indonesia kesadaran pasokan air bersih yang layak masih kurang. Kalau kita mungkin biasa menggunakan PDAM untuk sumber air bersih, tapi kita tidak tahu apakah itu benar-benar bersih, ketika kita masak mungkin bakteri akan mati, tapi kalau metal bagaimana," kata Shirley saat ditemui di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Untuk itulah, Shirley bilang IAPMO hadir sebagai sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat yang memiliki kantor cabang di beberapa negara di antaranya Amerika Serikat, Kanada, Australia, India, dan Cina dengan bidang usahanya bergerak dalam bidang plambing, hadir memperkenalkan produk-produk plambing yang saat ini menyasar wilayah Indonesia.

"Kami dari IAPMO memberikan teknologi, kita memberi edukasi untuk sistem plambing kepada pemerintah Indonesia melalui BSN dan Kementerian PUPR itu secara cuma-cuma. Jadi teknologi kami berikan dan standar SNI itu untuk sistem plambing kita berikan cuma-cuma untuk membangun Indonesia, kami ini seperti NGO," katanya.

Baca Juga: Pemprov DKI dan PDAM Sepakat Wujudkan Air Bersih bagi Warga

Lebih lanjut, ia menjelaskan, air baku tidak akan bermanfaat apabila tidak didukung dengan sistem plambing yang baik. Air baku dapat terkontaminasi, apabila sistem plambing tidak memenuhi standar dan dapat membahayakan kesehatan manusia.

"Kan bahaya sekali kena berbagai macam penyakit, air tidak sehat bisa menyebabkan asma, cancer," katanya.

Dia menambahkan bahwa negara berkembang seperti Indonesia, pencemaran mikroorganisme, bakteri atau virus terhadap badan air, maupun dalam sumber air minum merupakan kasus yang sering terjadi dan perlu segera diwaspadai.

"Kita bekerja sama juga dengan Kementerian PUPR untuk sertifikat layak fungsi. Jadi kita membantu mereka juga untuk inspeksi aspek kesehatan," katanya.

Baca Juga: PDAM akan Perluas Jangkauan Air Bersih bagi Warga Jakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI