Suara.com - Industri finansial teknologi (Fintech) berkembang dengan pesat di Indonesia seiring dengan bertumbuhnya kelas menengah dan tingkat penetrasi internet yang tinggi.
Dengan pertumbuhan kedua faktor ini menjadikan Indonesia sebagai lahan yang subur untuk perkembangan industri ekonomi digital, hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya startup yang bergerak di industri fintech.
Tarsus Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) dan didukung Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Pertahanan dan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali hadirkan para pemangku kepentingan baik regulator maupun pelaku usaha dari industri keamanan siber dalam pameran dan konferensi Cyber Security Indonesia (CSI) 2019.
Menempati area seluas lebih dari 3.000 m2, CSI 2019 diselenggarakan bersamaan dengan Indonesia Fintech Show (IFS) 2019 pameran dan konferensi jasa layanan keuangan berbasis teknologi.
Baca Juga: Awas! Ada 297 Fintech Pinjaman Online Ilegal Bakal Membelit Masyarakat
Acara ini berlangsung selama 3 hari pada 6–8 November 2019 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Pukul 09.00 – 18.00 Wib dan terbuka untuk Umum.
CSI 2019 dan IFS 2019 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan dalam dan luar negeri yang bergerak di bidang industri keamanan siber dan finansial teknologi.
Diikuti oleh 8 negara yaitu Indonesia, Singapore, Polandia, Hungaria, Amerika, Russia, Inggris dan Korea.
Acara ini menampilkan beragam perkembangan industri dan teknologi terkini dari keamanan siber dan Fintech, sehingga diharapkan mampu menjadi solusi tepat bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan segala kebutuhan keamanan siber dan jasa layanan keuangan berbasis teknologi.
"Kami ingin menghadirkan satu media komunikasi yang dapat mempertemukan seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah selaku regulator, maupun pelaku usaha sebagai penyedia solusi keamanan cyber dan jasa keuangan berbasis teknologi untuk bersama–sama bertukar informasi mengenai teknologi, inovasi terbaru, membangun jaringan bisnis dan membahas perkembangan industri keamanan siber serta finansial teknologi guna menjawab segala tantangan dimasa depan," kata Niekke W Budiman, Product Director Tarsus Indonesia dalam keterangannya, Rabu (6/11/2019).
Baca Juga: OJK: Ada Masyarakat Pinjam Uang ke 20 Fintech Dalam Waktu Sehari
Niekke yakin acara ini akan sangat bermanfaat bagi seluruh pengunjung serta pelaku usaha guna menambah pengetahuan dan wawasan mengenai keamanan siber dan finansial teknologi yang berkembang di Indonesia.
"Sehingga kami optimis acara ini akan mampu menarik lebih dari 5.000 pengunjung maupun peserta conference yang berasal dari masyarakat luas dan pelaku usaha,” tambah Niekke.
Mirza Fachys, Wakil Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu target utama serangan siber.
"Oleh karena itu melalui acara ini kami berharap dapat mempersembahkan platform yang tepat bagi para pemangku kepentingan baik pemerintah maupun pelaku usaha untuk bersama–sama menjawab masalah terpenting dengan prioritas regulasi dalam menjaga integritas keamanan data dan informasi di tanah air serta membuka wawasan akan pentingnya manajemen keamanan siber,” ucapnya.