Suara.com - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengakui bahwa saat ini kondisi ekonomi nasional sedang melemah, imbas dari pelemahan ekonomi global yang menerjang.
Hal tersebut dikatakan Suahasil dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
"5,02 persen lebih rendah dari beberapa kuartal sebelumnya, ini kira dampak dari kondisi global yang memang sedang melemah," kata Suahasil.
Meski melemah, Suahasil mengatakan angka pertumbuhan sebesar 5,02 persen bukan pertumbuhan ekonomi yang rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara lain.
Baca Juga: Terungkap! Desa Gaib Sebenarnya Sindiran Sri Mulyani untuk Kemendagri
"Ditingkat level 5 persen bukan pertumbuhan yang rendah, ini baik jika kita melihat dari tingkat level 5 persen," katanya.
Dirinya mengungkapkan bahwa pertumbuhan tersebut lebih baik dengan negara lain seperti China yang sudah turun ekonominya.
"Biasanya Tiongkok double digit, rapi sekarang hanya 6 persen, Indonesia jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain," paparnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis sejumlah data ekonomi makro Indonesia pada Selasa (5/11/2019), dimana hasilnya pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2019 tak begitu menggembirakan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia agak melambat ke level 5,02 persen pada periode tersebut. Ini merupakan pelemahan yang terus terjadi dari awal tahun, pasalnya ekonomi di triwulan I 2019 tumbuh sebesar 5,07 persen dengan tren pelemahan terus berlanjut di triwulan II 2019 sebesar 5,05 persen.
Baca Juga: Desa Gaib Minta Kucuran Dana, Sri Mulyani: Akan Kita Lihat Lokasinya
Dari data BPS yang dilihat realisasi belanja pemerintah (APBN) triwulan III/2019 mencapai Rp 559,98 triliun (22,75 persen dari pagu 2019 sebesar Rp 2.461,11), turun dibanding realisasi triwulan III/2018 yang mencapai Rp 568,17 triliun (25,59 persen dari pagu 2018 sebesar Rp 2.220,70 triliun).