Alangkah baiknya Anda sering mencari tahu promo-promo yang sedang ditawarkan oleh toko atau supermarket. Manfaatkan promo ini untuk mengurangi pengeluaran. Adapun sisa uang belanjaan bisa langsung disimpan, sebelum akhirnya dialihkan untuk investasi.
Satu lagi yang tidak kalah penting yaitu mencatat daftar kebutuhan sebelum berbelanja. Dengan demikian, aktivitas belanja konsumtif dapat dihindari dengan mudah, dan Anda juga bisa belajar untuk tidak impulsif dalam berbelanja.
6. Jangan Beli Barang sebagai Pemuas Keinginan Saja
Namanya manusia, pasti punya keinginan untuk membelanjakan barang di luar kebutuhannya. Sangat wajar memang, tapi coba pikirkan kembali manfaat yang bisa diperoleh dari barang tersebut.
Baca Juga: Belajar Investasi Lewat Aplikasi Kian Jadi Favorit Milenial
Ini bertujuan agar Anda bisa membuat keputusan terbaik sebelum akhirnya membeli barang. Apabila manfaat barang hanya sebagai pemuas nafsu, lebih baik tunda keinginan untuk membeli. Sebab, masih banyak barang lain yang tak kalah pentingnya dibanding barang yang diinginkan tersebut.
Ketika Anda berhasil mengontrol aktivitas membeli barang, maka aktivitas investasi pun tidak akan terganggu. Sebab, pengeluaran otomatis akan lebih terkontrol dengan baik.
7. Tekan Jumlah Utang Seminimal Mungkin
Adanya utang tentu akan menghambat niat Anda untuk berinvestasi. Bagaimana tidak, sebagian besar uang yang didapat cuma akan habis untuk mencicil utang sampai lunas.
Maka dari itu, cobalah untuk mengurangi kebiasaan berutang, agar pengalokasian gaji juga kelihatan dan keuangan menjadi lebih sehat. Bagi yang sudah terlanjur berutang, sebaiknya lunasi juga utang itu secepat mungkin.
Baca Juga: Segini Gaji Menteri Kabinet Indonesia Maju, Bandingkan dengan Anggota DPR
Bayar utang sebelum tanggal jatuh tempo, guna menghindari denda keterlambatan dan meningkatnya suku bunga utang. Lalu, berhentilah meminjam uang setelah semua utang lunas. Kelola gaji pas-pasan dengan baik, dan tingkatkan alokasinya untuk dana investasi.