Sri Mulyani Pasrah di Hadapan DPR Soal Kondisi Ekonomi Saat Ini

Senin, 04 November 2019 | 16:26 WIB
Sri Mulyani Pasrah di Hadapan DPR Soal Kondisi Ekonomi Saat Ini
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/3). [ANTARA FOTO/Wahyu Putro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku pasrah dengan situasi ekonomi global saat ini, pasalnya situasi ini tidak begitu menguntungkan bagi perekonomian nasional, imbasnya pertumbuhan ekonomi Indonesia diramal bakal lebih rendah dari yang diharapkan.

"Ekonomi mengalami pelemahan di berbagai belahan dunia," kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (4/11/2019).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, taksiran ramalan sejumlah lembaga ekonomi dunia yang menyebut bakal ada penurunan pertumbuhan ekonomi global, sudah cukup menggambarkan situasi ekonomi saat ini.

"Terlihat dari revisi menurun dari proyeksi 2019. Di mana turun hampir 0,7 persen. Tadinya 3,9 persen kemudian 3,7 persen dan 3,5 persen dan terakhir proyeksi hanya akan tumbuh 3 persen," kata wanita kelahiran Lampung ini.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Sri Mulyani Hanya Bisa Tersenyum

Sri Mulyani juga menyampaikan data bahwa pertumbuhan negara-negara di dunia juga mengalami perlambatan, seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Inggris, Jepang, China dan India.

"Di berbagai dunia, mengalami penurunan dalam posisi trennya. AS juga tidak terelakkan karena dunia melambat. Jerman tumbuh 0,04 persen, China biasanya mendekati 7 persen sekarang tinggal 5 persen," paparnya.

Sementara untuk Indonesia tambah Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa saja minus 0,01 persen dari yang diharapkan pemerintah.

"Sementara, Indonesia stabil, hanya sekitar 0,1 persen," katanya.

Informasi saja, Sri Mulyani pernah menyebut pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2019 akan berada di level 5,08 persen. Angka tersebut jauh di bawah target APBN sebesar 5,3 persen yang dikoreksi kembali pada Juli lalu.

Baca Juga: Bank Indonesia Pesimis soal Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani Buka Suara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI