Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, yang juga turut hadir dalam acara ini menyampaikan kesan-kesan selama mengenal Darmin.
"Buat saya, Pak Darmin adalah seorang kakak, mentor, dan teman seperjalanan. Saya sudah kenal Pak Darmin dari mulai merokok, berusaha berhenti merokok, sampai merokok lagi," kelakarnya, mengawali testimoninya.
Sosok yang mumpuni di bidang fiskal, moneter, maupun riil ini juga dikenal bijak sebagai pemimpin. Sri Mulyani menerangkan, kepemimpinan seorang Darmin Nasution adalah contoh kepemimpinan yang tidak eksklusif.
"Saya ingat pesan Pak Darmin yang mengatakan, kalau kita mau maju sendiri itu gampang, tapi kalau mau maju sama-sama, itu benar-benar hebat. Itu Pak Darmin yang saya kenal dan tidak berubah dari dulu," lanjutnya.
Baca Juga: Darmin Nasution dan Anak Buahnya Tak Lagi Konsumsi Air Kemasan Plastik
Bagi Sri Mulyani, Darmin juga orang yang tidak pernah mengkhianati integritas dan sudah tuntas dengan dirinya sendiri.
"Maka bekerja dengan orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri itu membuat kita senang, karena dia tidak pernah memikirkan egonya sendiri. Dia selalu fokus pada persoalan yang memang betul-betul harus dipikirkan," tegasnya.
Ia pun berharap, Darmin bisa menuliskan sebuah buku tentang perjalanannya dalam mengawal ekonomi Indonesia.
"Saya berharap, Pak Darmin bisa betul-betul didukung oleh BI, Kementerian Keuangan, dan Kemenko Perekonomian untuk menulis buku. Itu adalah pengetahuan dan pengalaman yang sangat-sangat langka. Dengan demikian Indonesia tidak melupakan episode-episode di dalam proses pengambilan kebijakan bidang ekonomi yang cukup panjang, berwarna, dan menyimpan hal-hal yang bisa kita wariskan ke generasi mendatang," harap Sri Mulyani.
Sementara itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo menceritakan bahwa Darmin adalah teman berdebat saat mereka dulu bersama di bank sentral Tanah Air.
Baca Juga: Darmin Nasution Kumpulkan Pengusaha Logistik, Ini yang Dibahas
"Kedekatan kami justru karena pertentangan pemikiran. Dulu setiap sore kami berdiskusi, kami berdebat, tapi tentu kita tetap terbuka satu sama lain. Justru, perdebatan-perdebatan itu yang menelurkan buah pikir dalam kebijakan moneter atau bauran kebijakan BI saat ini," terang Perry.