Suara.com - Ketika kawasan industri di Jabodetabek kerap dipilih sebagai lokasi favorit dalam menanamkan modal bisnis sektor otomotif, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) justru memilih tempat yang cukup jauh dari ibu kota.
Bukan pula berlokasi ibu kota baru Indonesia, Panajam Paser Utara atau Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur, yang bisa saja menjadi ladang bisnis dan investasi baru bagi sang ibu kota baru nantinya.
PT MAB yang dimotori oleh Founder Jenderal (Purn) Moeldoko dan Co-Founder Stephen Sulistyo memilih lokasi di Jawa Tengah, persisnya Jalan Raya Demak - Kudus KM5, Kabuaten Demak.
Lokasi produksi bus listrik karya anak bangsa tersebut dipilih dengan sejumlah pertimbangan, salah satunya karena mereka menyebut investasi tersebut sebagai sosial bisnis.
Baca Juga: Setelah Bus, PT MAB Akan Produksi Angkot Listrik
"Karena karoseri ini sudah eksis sebelumnya, sehingga untuk memulai, tidak dari baru, bukan mengawali dari baru, tapi dari sesuatu yang sudah ada," kata Moeldoko seusai penyerahan produksi perdana bus listrik MAB kepada PT Paiton Energy, di Karoseri Anak Bangsa (KAB), Demak Jawa Tengah, Sabtu (2/11/2019).
Ia menjelaskan, lokasi itu didapatkan setelah PT MAB mengakuisisi perusahaan karoseri ternama di Jawa Tengah, yakni Karoseri Nusantara Gemilang, yang juga memiliki PO Nusantara.
Semua aset perusahaan itu dibeli PT MAB, termasuk lahan 4,5 hektare.
Pertimbangan lainnya, Moeldoko dan Stephen menilai industri kendaraan listrik bakal semakin diminati terutama pada sektor angkutan massal di Indonesia ke depannya.
Karena itulah, mereka memutuskan produksi kendaraan listrik harus disegerakan. Maka, pada 25 Maret 2016, pengembangan prototipe kendaraan listrik mulai dikerjakan di lokasi tersebut.
Baca Juga: PT MAB Tanda Tangani Nota Kesepahaman Bus Listrik di Indonesia
"Tinggal kami perbaiki dan rawat sehingga bisa produksi lebih cepat, dari pada saya membangun dari awal," ucapnya.