Suara.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) ikut menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis point di kisaran 1,50 persen - 1,75 persen. Pemangkasan suku bunga ini untuk merespon perlambatan ekonomi global yang sedang berlangsung.
"Kami mengambil langkah ini untuk membantu menjaga ekonomi tetap kuat dalam menghadapi perkembangan global dan menyediakan beberapa asuransi terhadap risiko yang sedang berlangsung," papar Jerome Powell, Gubernur The Fed, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (31/10/2019).
Pemangkasan yang dilakukan The Fed saat ini tak sesuai dengan harapan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menginginkan penurunan suku bunga lebih dalam.
"Kami melihat sikap kebijakan moneter saat ini sepertinya akan tetap sesuai selama informasi yang masuk tentang ekonomi tetap secara luas konsisten dengan prospek kami," jelasnya.
Baca Juga: GIIAS The Series 2019 Rampung, Sampai Jumpa Lagi Tahun Depan
Jerome Powell juga mencatat beberapa beberapa risiko yang paling membuat para pejabat Fed kecewa, dan meyakinkan mereka akan suku bunga yang lebih rendah.
Salah satunya yaitu perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Namun, Perang dagang AS-China bakal mencapai kesepakatan antara dua negara.
Sementara, prospek ekonomi AS terus untuk bertumbuh terlihat dari, pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi naik kembali ke tujuan tahunan sebesar dua persen.