Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir menemui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Kementerian ESDM guna membahas pengelolaan energi.
Pertemuan tersebut setidaknya berlangsung selama satu jam. Berdasarkan informasi dari Kementerian ESDM pertemuan tersebut terkait pelaksanaan sinergi antara BUMN dan Kementerian ESDM.
Di mana berdasarkan visi dan misi Presiden, BUMN harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk peningkatan perekonomian.
Selain itu, dibicarakan pula mengenai pengelolaan energi dan sumber daya mineral ke depannya, diantaranya terkait minyak dan gas bumi, mineral batu bara, Ketenagalistrikan serta energi baru terbarukan.
Baca Juga: Skandal Mafia Migas, Eks Dirut Petral Bambang Irianto Jadi Tersangka
Pada kabinet Indonesia Maju kali ini Presiden memerintahkan agar tidak ada visi dan misi menteri, yang ada adalah visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden.
Selain itu, setiap menteri diberikan tugas untuk meneruskan hal-hal yang sudah baik telah dikerjakan oleh menteri sebelumnya.
Khusus migas Presiden berpesan untuk mengoptimalkan efisiensi migas yang dapat menekan biaya impor BBM. Dengan penekanan impor tersebut diharapkan dapat menghemat anggaran negara.
Erick Thohir mendorong upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menurunkan neraca perdagangan, salah satunya percepatan pembangunan kilang minyak.
"Kedua Menteri dalam kabinet baru ini sangat terkait erat. Pertemuan tadi merupakan awal sinergi ESDM-BUMN, yang ujung-ujungnya upaya meningkatkan lapangan kerja. Hal-hal yang dibahas antara lain percepatan kilang, implementasi B30, upaya meningkatkan lifting dengan teknologinya dan lain sebagainya," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial.
Baca Juga: Nama-nama Mafia Migas Bakal Dibeberkan KPK Siang Ini
Lebih lanjut Ego mengungkapkan pertemuan antara kedua Menteri yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB ini dalam rangka sinergi BUMN-ESDM untuk melaksanakan visi misi Presiden dalam peningkatan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian nasional, terutama terkait pengelolaan energi dan sumber daya mineral ke depannya, seperti migas, minerba, ketenagalistrikan juga EBT.
"Ini baru pertemuan awal, komandan ketemu komandan. Nanti akan ada pembicaraan detil lebih lanjut, terkait juga soal percepatan jargas, koneksi pipa Jawa-Sumatera, RUU Minerba, EBTKE contohnya support terhadap pengembangan solar cell, dan lain-lain," ujar Ego.
Ego menyebutkan kedua menteri akan mengevaluasi untuk mencari sinergi terbaik membangun negeri, utamanya dalam rangka menurunkan defisit neraca perdagangan dan meningkatkan perekonomian nasional.
"Apa yang baik-baik dilaksanakan, dilanjutkan. Untuk Menteri ESDM sendiri saat ini sedang memanggil para pejabat tinggi dan mendalami permasalahan sektor-sektor di 11 unit utama, juga badan usaha sektor ESDM," pungkasnya. (Antara)