Bisnis F&B Kamu Mau Viral Hingga Laris Manis? Ini Strategi Ampuhnya

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 29 Oktober 2019 | 14:49 WIB
Bisnis F&B Kamu Mau Viral Hingga Laris Manis? Ini Strategi Ampuhnya
Billy Kurniawan (Founder of Kopi Janji Jiwa), Donny Pramono Ie (CEO and Founder of Sour Sally Group), Vancelia Wiradjaja (Managing Director of Xing Fu Tang Indonesia). (Foto: Moneysmart.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah kopi susu kekinian, muncul berbagai jenis minuman tenar lain seperti cheese tea dan boba. Untuk jenis minuman ini, biasanya pasti mengingat satu merek yang cukup terkenal di kalangan anak muda, yakni Gulu-Gulu dan Xing Fu Tang.

Kepopuleran Gulu Gulu hingga Xing Fu Tang mampu membuka peluang bisnis food and beverage (F&B) yang menyegarkan.

Selain bisa mengeruk peluang bisnis ini dengan membeli unit waralaba yang disediakan Sour Sally Group, Anda juga bisa menciptakan usaha yang sama dan bisa terus eksis serta mereguk cuan.

Agar bisnis bisa bertahan menghadapi persaingan dan tetap eksis, tak ada salahnya mengikuti resep jitu memulai bisnis dari para pengusaha muda inspiratif dan para expert yang lagi viral.

Baca Juga: Chef Martin Praja Nilai Kopi dan Boba Masih Jadi Tren di 2020

Mulai dari Managing Director of Xing Fu Tang Indonesia Vancelia Wiradjaja, Founder of Kopi Janji Jiwa Billy Kurniawan, Founder of Kokumi Jacqueline Karina, CEO and Founder of Sour Sally Group Donny Pramono Ie, Founder of Monstore Agatha Carolina.

Founder of vosFoyer William Sudhana, Managing Director of Gushcloud Indonesia Oddie Randa, Head of Strategic Investment Telkomsel Nazier Ariffin hingga Financial Planner, Business Consultant Mada Aryanugraha.

Para pengusaha yang merilis bisnis viral ini bisa memberikan ide menarik, dan bisa mendapat seputar tips dari beberapa ahli yang akan membantu penjualan bisnis Anda.

Salah satunya, datang dari Donny Pramono Ie, CEO and Founder of Sour Sally Group yang memberi bocoran bagaimana caranya agar bisnis Anda bisa tetap eksis.

Menurut Donny, hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat bisnis Anda bisa diterima masyarakat hingga viral ialah inovatif.

Baca Juga: Batasi Jan Ethes Minum Boba, Gibran: Bukan Asli Indonesia

“Think different. Not (only) better. Di dalam setiap usaha yang dijalankan, selalu dibutuhkan inovasi dan ide-ide baru. Maka harus bisa selalu berpikir berbeda, unik, memiliki alasan yang tepat dari kenapa dibuatnya ide tersebut, bukan hanya sekadar lebih baik,” ungkapnya di acara #EntrepreneursTalk dengan tema Grow Your Business with Smart Starter Packs yang dihelat MoneySmart di UnionSpace, Jakarta Selatan.

Tak hanya itu saja, untuk membuat produk yang dijual laris manis hingga booming, maka hal lain yang harus dilakukan ialah mengikuti tren yang tengah berkembang.

“Untuk mencapai kesuksesan, hampir semua bisnis F&B harus melewati tiga fase, di antaranya tren/hype stage di mana brand atau produk tersebut harus bisa booming dan menjadi hype yang dibicarakan semua orang,” imbuh Donny.

Lebih lanjut, Donny mengungkapkan, memiliki bisnis F&B maka harus menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan bukan hanya keinginan. Sehingga, produk ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sehari-hari.

Tahap terakhir yang harus dilihat ialah culture/budaya stage yaitu saat brand/produk Anda sudah dapat disesuaikan menjadi budaya dalam suatu wilayah, dan melekat.

Jika semua tahap-tahap tersebut dijalani, Donny memastikan, usia brand/produk yang Anda jual dapat bertahan dalam jangka panjang.

Senada dengan Donny, Jacqueline Karina yang merupakan founder dari merek Kokumi berhasil meracik minuman yang kekinian disukai banyak orang. Karina pun membagikan tipsnya bagaimana cara mereguk cuan dari bisnis F&B.

Awalnya, Jacqueline memiliki hasrat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain melalui hasil usahanya. Namun, sempat merasa bingung bagaimana cara menyampaikannya.

“Purpose-nya mau spread the happiness tapi aku gak bisa nulis buku, gak bisa menggambar, jadi aku liat talentanya di membuat makanan dan minuman. Nah dari situ aku mau sampaikan pesan kebahagiaan kepada banyak orang,” ungkapnya di event sama.

Pesan itupun dituangkannya lewat logo Unicorn dan warna-warni minuman yang ada di setiap gelas brand yang dirilisnya pada Maret 2018. Poin ini juga bisa menjadi pembeda merek ini dengan minuman sejenis lainnya yang beredar di pasaran.

Dengan modal Rp 1,8 miliar, Jacqueline memastikan, mempertahankan rasa yang segar dan kualitas bahan-bahan minuman yang natural merupakan resep minuman kekiniannya bisa diterima masyarakat luas.

Manajemen cash flow

Dalam menjalankan bisnis, Anda tentu dituntut untuk selalu memiliki manajemen yang mumpuni dan bisa berjalan dengan efektif. Hal ini akan sangat berpengaruh pada perjalanan, dan kesuksesan bisnis Anda tersebut.

Bisnis yang sukses tentu harus selalu didukung manajemen yang tepat, dan efisien. Berbagai aspek harus dicermati di dalam manajemen yang Anda jalankan, termasuk manajemen cash flow yang akan begitu memengaruhi kinerja bisnis Anda secara keseluruhan.

Mada Aryanugraha (Financial Planner, Business Consultant)
Mada Aryanugraha (Financial Planner, Business Consultant)

“Cash Flow Management yang tepat dan akurat, bagi pelaku UMKM hukumnya wajib jika ingin usahanya dapat terus bertahan dan berkembang. Tanpa cash flow management yang baik maka sebuah usaha akan mengalami masalah keuangan, salah satu masalah yang seringkali dihadapi adalah kekurangan uang cash untuk melakukan pembayaran biaya operasional usaha,” jelas Mada Aryanugraha Financial Planner, Business Consultant.

“Kekurangan uang cash ini seringkali terjadi bukan karena usaha mengalami masalah dalam hal penjualan atau karena mengalami kerugian, tapi bisa sesimpel karena sebagian besar penjualan dalam bentuk piutang sedangkan biaya-biaya harus dikeluarkan dalam waktu dekat. Sementara ketersediaan uang di rekening tidak mencukupi untuk membayar biaya-biaya tersebut,” sambungnya.

Pentingnya menjaga cashflow dalam bisnis ibarat menjaga peredaran darah dalam tubuh. Pasalnya, jika tidak dijaga akan mematikan usaha yang dirintis.

“Pengelolaan arus kas usaha seringkali disepelekan, hal ini terlihat dari jarangnya dilakukan Budgeting, Forecasting dan Projection keuangan secara bulanan maupun tahunan oleh para pelaku usaha. Dalam keuangan usaha, cash flow ibarat darah yang mengalir dalam tubuh kita, yang menjaga kita tetap dapat hidup, maka dari itu jika cash flow tidak dikelola dengan baik, maka dapat mematikan usaha yang dijalankan,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI