Suara.com - Kondisi ekonomi dalam negeri yang kurang baik ternyata juga berdampak dengan target penyaluran kredit oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), bank pelat merah tersebut terpaksa harus memangkas target pertumbuhan kreditnya menjadi single digit hingga akhir tahun ini.
"Kita perkirakan pertumbuhan kredit hanya mampu sekitar 8 hingga 9 persen, dari target kita sebelumnya yang kita targetkan 10 hingga 12 persen," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Panji Irawan saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (28/10/2019) malam.
Panji menuturkan, penurunan target ini disebabkan kondisi ekonomi yang kurang baik, sehingga berdampak pada melambatnya permintaan kredit.
Menurut dia hingga triwulan III 2019 ini, Bank Mandiri hanya mampu menyalurkan pertumbuhan kredit sebesar 7,8 persen, bandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama dimana pertumbuhan kreditnya mencapai 13,8 persen.
Baca Juga: Posisi Direktur Utama Bank Mandiri Kosong Ditinggal Kartika Wirjoatmodjo
"Kita juga adjust risk apetite karena dinamika di pasar tapi kami rancang akhir tahun growing akan single digit 8-9 persen," katanya.
Sementara itu ditempat yang sama, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menyebutkan terdapat beberapa portofolio kredit yang diturunkan targetnya di tahun ini, seperti corporate banking yang target pertumbuhannya dialihkan ke sektor komersial dan small medium enterprise (SME).
"Kita tidak hanya fokus di volume tapi juga kualitas dan marjinnya," kata Hery.