Suara.com - Pada tahun 2018, angka kecelakaan kerja meningkat sebanyak 40 persen dan salah satu kecelakaan yang mendominasi adalah jatuh dari ketinggian dimana hal ini terjadi baik pada tahap konstruksi dan juga tahap perawatan suatu bangunan.
Indonesia telah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bekerja di Ketinggian untuk mendorong peningkatan partisipasi para pelaku usaha agar lebih memperhatikan aspek K3 bekerja di ketinggian dan melakukan tindakan pencegahan maupun perbaikan.
"Namun, hal ini cukup menjadi tantangan bagi para pelaku industri dimana penerapan peraturan ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit," kata Managing Director PT Utomodeck Metal Works, Anthony Utomo dalam keterangannya, Senin (28/10/2019).
Selain itu, melihat kemajuan desain, tekhnologi serta arsitektural bangunan yang semakin unik dan futuristik memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku industri dalam melakukan pemeliharaan, salah satu contoh yang pernah dihadapi adalah bagaimana kita melihat beberapa bangunan yang memiliki arsitektural unik seperti bandara, bangunan komersial, bangunan pabrik, perkantoran yang pada awalnya terlihat indah, namun seiring berjalannya waktu terlihat kotor dikarenakan kesulitan dalam akses melakukan perawatan.
Baca Juga: Kecelakaan Kerja di Taiwan, TKI Asal Blitar Terkelupas Kulit Kepalanya
Anthony mengatakan, Utomodeck adalah penyedia solusi atap nasional yang lebih dikenal sebagai pemegang Guinness World Record sebagai produsen atap terpanjang di dunia dengan business unit nya antara lain atap dan dinding metal, structural solutions, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) saat ini juga mengembangkan sarana sistem pendukung khususnya untuk mendukung tren penggunaan atap dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 49 Tahun 2018 yakni dengan pengaman kejatuhan permanen di atas bangunan atau lazimnya dikenal dengan konsep “Fall Protection System” atau pengaman kejatuhan yang diamanatkan oleh regulasi untuk setiap kegiatan yang berisiko kejatuhan yakni melalui peraturan Menteri Tenaga Kerja No 19 Tahun 2016.
Utomodeck bersama mitra prinsipalnya MSA Latchways melaksanakan capacity building menghadirkan tenaga ahli pengaman kejatuhan kelas dunia yakni Mr Andrew Pass dari UK khususnya untuk konsep “Design for Safety” kepada stakeholders yakni pengembang, arsitek maupun regulator dimana aspek K3 telah diperhitungkan sejak dini pada tahap perencanaan sebuah bangunan.
"Konsep ini meningkatkan partisipasi yang lebih luas dari stakeholder perencanaan bangunan, bukan hanya manajer proyek ataupun manajer K3 namun juga melibatkan para arsitek, pemilik bangunan, main-contractor maupun sub-contractor," ucap Anthony.
Dalam kesempatan ini pula, MSA Safety bersama Utomodeck memperkenalkan produk engineered lifeline system untuk mendukung konsep “Design for Safety”.
Engineered lifeline system dapat menjadi salah satu solusi dalam memberikan akses serta keamanan pada pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan kerja jatuh dari ketinggian.
Baca Juga: Kecelakaan Kerja Meningkat 40 Persen di Tahun 2018
Aplikasi studi kasus desain ini telah diterapkan di berbagai bangunan dengan arsitektural yang unik di Indonesia seperti Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Stasiun Layang MRT Jakarta, Stasiun LRT Jakarta, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati serta berbagai bangunan industri lainya.