Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah awal pekan ini bakal menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, penguatan itu terdampak sentimen positif kelanjutan pembahasan kesepakatan dagang fase 1 AS-China di mana keduanya sudah mengkonfirmasi akan mengusahakan perjanjian ditandatangani di awal November di acara KTT APEC Chile.
Selain itu, isu beralih ke potensi pemangkasan suku bunga The Fed dimana pemangkasan suku bunga ini berpotensi melemahkan nilai tukar dolar AS.
"Rupiah bergerak di kisaran Rp 13.970 - Rp 14.050," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Baca Juga: Gila, Tarif Parkir di Hong Kong Mencapai Miliaran Rupiah!
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Jumat pekan lalu (25/10/2019) lalu berada di level Rp 14.037 per dolar AS.
Level itu menguat dari pergerakan Kamis lalu di level Rp 14.058 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat Pekan kemarin berada di level Rp 14.064 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 13.996 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Menguat Usai Pengumuman Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju