Suara.com - Dana nasabah Bank Negara Indonesia 46 (BNI 46) Cabang Utama Ambon raib sebesar Rp 58,9 miliar. Direktorat Reskrimsus Polda Maluku pun langsung bergerak melakukan penyidikan.
Dari hasil penyidikan, polisi menetapkan tiga tersangka baru dalam kasus dugaan skandal pembobolan dana nasabah BNI 46 tersebut.
"Setelah dilakukan pengembangan penyidikan perkara, penyidik kembali menetapkan tiga tersangka baru dalam perkara ini," kata
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Mohamad Roem Ohoirat mengatakan, tiga tersangka baru yang ditetapkan antara lain berinisial KT selaku Kepala Cabang Pembantu BNI di Tual dan rekannya JRM yang juga pemimpin KCP Tual, serta MM yang merupakan pemimpin KCP Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.
Baca Juga: Polisi Bongkar Skandal Pembobolan Dana Nasabah BNI Senilai Rp 58 Miliar
Menurut dia, tiga pelaku baru ini ditetapkan penyidik pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2019 karena membantu tersangka FY alias Faradiba dalam perkara tindak pidana di bidang perbankan dan pencegahan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.
"Saat ini masih terus dilakukan penyidikan lebih lanjut dan mereka yang ditetapkan sebagai tersangka sudah lima orang, termasuk SP alias Soraya yang merupakan anak angkat FY," kata Kompol Mohamad Roem Ohoirat, Senin (28/10/2019).
Penetapan tersangka baru dalam perkara ini sesuai penegasan Direktur Reskrimsus Polda Maluku, Kombes Pol Firman Nainggolan awal pekan kemarin.
"Masih dikembangkan siapa-siapa lagi yang nanti bisa dijadikan tersangka juga selain Faradiba dan anak angkatnya Soraya," tandasnya.
Awal pengungkapan kasus ini setelah menerima laporan dari pihak BNI bahwa hasil audit dari pusat sampai di daerah menemukan adanya hal yang tidak normal di BNI 46 Cabang Utama Ambon.
Baca Juga: Dikejar Pasukan Brimob Bermotor, Massa Aksi di Tower BNI Dipukul Mundur
Kejadian tidak normal ini berupa transaksi sehingga mengakibatkan BNI mengalami kerugian dan mereka menemukan adanya indikasi tindak pidana perbankan.