Erick Thohir Ditenggat Kejar Target Tiga Proyek Garapan BUMN

Jum'at, 25 Oktober 2019 | 21:23 WIB
Erick Thohir Ditenggat Kejar Target Tiga Proyek Garapan BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut tiga proyek yang akan dikejar hingga akhir tahun ini. Ketiga proyek tersebut meliputi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pembangunan kilang minyak, hingga penyehatan Asuransi Jiwasraya.

Menurutnya, tiga persoalan tersebut menjadi fokus Presiden Joko Widodo saat ditunjuk menjadi Menteri BUMN.

"Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang harus segera dilakukan untuk Kementerian BUMN untuk diujung program beliau salah satunya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, negoisasi Aramco, lalu Jiwasraya kita tahu kondisinya. Kita harus segera cari solusi dan ada beberapa lain belum bisa saya sebutkan, karena yang tiga ini sudah mulai di meeting-kan," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta pada Jumat (25/10/2019).

Erick menuturkan, kekinian telah menyisir permasalahan dalam pembangunan proyek tersebut. Misalnya, jelas dia, dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Erick telah berbicara dengan PT Pertamina dan PLN untuk mendukung pembangunan.

Baca Juga: Erick Thohir Belum Ada Rencana Rombak Jajaran Direksi BUMN

"Tadi lagi saya meeting dengan Pertamina, sekarang meeting PLN tidak lain dukung kereta cepat, karena ada contoh Pertamina harus dipindahkan pipa yang kemarin sempat masalah. Lalu, PLN harus pindah kan sutet kemarin ada sembilan, sudah lima (dipindah), tinggal empat," jelas dia.

Terkait negosiasi kilang minyak dengan Aramco, Erick berjanji menghindari adanya praktik korupsi. Namun kini tambah dia, proses negosiasi terus berlangsung.

"Mengenai negoisasi refunery, iya mesti cari jalan yang penting enggak ada kick back korupsi kalau orang mau jual ada yang nawar biasa saja. Tetapi, jangan sampai nanti dianggap transaksi. Ini dianggap merugikan negara, ini enggak boleh kan yang namanya bisnis kan enggak apa-apa," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI