Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir hingga saat ini belum memikirkan untuk merombak jajaran direksi perusahaan-perusahaan BUMN.
Erick mengatakan pihaknya masih akan melihat kinerja para Direktur Utama dalam mengelola perusahaannya masing-masing.
"Saya sudah sampaikan selama itu profesional dan tercapai target walau kita sepakat kemarin," kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Kendati demikian, Erick selalu mengedepankan keuntungan pada perusahaan-perusahaan BUMN. Tetapi ia mengaku tidak masalah jika perusahaan BUMN alami kerugian, selama untuk kepentingan nasional.
Baca Juga: 2 Mantan Petinggi Bank Mandiri Jadi Wakil Erick Thohir di Kementerian BUMN
"Memang nama ya korporasi kan profit oriented tapi ada juga yang memang harus rugi karena kebijakan untuk pembangunan, itu yang kemarin saya bicara sertijab agar seimbang antara kepentingan nasional," jelas dia.
Kendati demikian, Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf ini berjanji akan membawa 112 perusahaan BUMN memberikan deviden untuk negara sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Kalau neraca perdagangan minus mesti ada deviden, sama-sama satu berupa uang satu lagi berupa kegiatan yang langsung dirasakan warga," pungkas dia.