Transaksi SUN dalam mata uang dolar AS bertenor 30 tahun kali ini menjadi penerbitan dengan yield dan spread terendah sepanjang sejarah penerbitan SUN dalam mata uang dolar AS untuk tenor 30 tahun.
Yield terendah pada penerbitan sebelumnya terjadi pada bulan Desember 2017 dengan yield obligasi dolar AS 30 tahun sebesar 4,4 persen (UST+163,3bps).
Sementara itu, pada penerbitan kali ini, yield-nya turun menjadi sebesar 3,75 persen. Spread over US Treasury terendah untuk tenor 30 tahun sebesar 150,7 bps.
Transaksi SUN dalam denominasi Euro bertenor 12 tahun kali ini juga menjadi penerbitan dengan yield dan spread over Euro mid-swap terendah. Yield dan spread over mid-swap ini bahkan lebih rendah dibandingkan yield dan spread over mid-swap untuk tenor 7 tahun yang diterbitkan pada Juni 2019 yang berada pada level 1,487% dan 145bps.
Baca Juga: Anak Buah Sri Mulyani Ungkap Penerimaan Negara Turun
Sedangkan pada penerbitan kali ini, yield dan spread over midswap bonds tenor 12 tahun berada pada level 1,412% dan 130 bps.
Untuk penerbitan USD Bonds, final price guidance mengetat hingga 35bps dari initial price guidance.
Sementara untuk Euro terjadi pengetatan hingga 30bps dari initial price guidance. Atas pengetatan ini maka level yield penerbitan USD Bonds maupun Euro Bonds lebih rendah dari fair value yield penerbitan bonds tersebut (inside the curve) sebesar masing-masing 6bps.
Penerbitan kedua seri SUN ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock
Exchange. Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah BNP Paribas, Citigroup, Goldman Sachs, Mandiri Securities, dan Standard Chartered Bank.
Sementara itu, yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Baca Juga: Disebut Bakal Jadi Wakil Sri Mulyani, Harta Suahasil Rp 32,9 Miliar