Infografis
Suara.com - Budi Gunadi Sadikin mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) pagi ini, Jumat (25/10/2019) dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan.
Budi Gunadi Sadikin mengenakan setelan hitam putih untuk menemui Presiden Joko Widodo. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan melantik jabatan wakil menteri untuk beberapa Kabinet Indonesia Maju.
Budi Gunadi Sadikin disebut-sebut akan ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN menemani Erick Thohir yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN yang baru menggantikan Rini Soemarno.
Untuk diketahui, Budi Gunadi Sadikin melepas jabatan sebagai Direktur Utama Bank Mandiri melalui Rapat Umum pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung pada 21 Maret 2016.
Baca Juga: Ogah Sendirian, Erick Thohir Minta Ditemani di Kementerian BUMN
Untuk menggantikan Budi Gunadi Sadikin, pemegang saham Bank Mandiri menunjuk Kartika Wirjoatmodjo.
Budi Gunadi Sadikin diangkat sebagai direktur Bank Mandiri pada 23 Mei 2011 dan telah menjalani dua periode jabatan. Oleh karena itu, sesuai dengan aturan yang ada Budi Gunadi Sadikin tak bisa dipilih kembali.
Kemudian, Budi Gunadi Sadikin diangkat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) berdasarkan Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Indonesia Asahan Alumunium Nomor SK-197/MBU/09/2017 tanggal 13 September 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan Alumunium.
Pria yang akrab disapa BGS tersebut memulai karier perbankannya ketika bergabung dengan PT Bank Bali sebagai GM Electronic Banking.
Selanjutnya karier Budi Gunadi Sadikin terus menanjak dengan menjadi Chief GM Jakarta Region dan Chief GM Human Resources hingga akhir 1999.
Baca Juga: Citra BUMN Buruk karena Korupsi, Erick Thohir: Sudah Waktunya Bersih-bersih
Budi Gunadi Sadikin yang merupakan kelahiran 1964 ini melanjutkan karier baru di perbankan asing dengan bergabung di ABN Amro Bank Indonesia hingga akhir 2004.
