Suara.com - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia merasa terhormat dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara, Selasa (22/10/2019).
Apalagi, pemanggilan tersebut sebagai pemintaan Jokowi untuk mengisi kabinet periode 2019 - 2024.
Bahlil datang pada waktu siang hari ke Istana Negara dengan menggunakan kemeja berwarna putih dan celana berwarna hitam, persis dengan calon-calon menteri yang sudah dipanggil Jokowi sebelum Bahlil.
"Sebagai anak kampung dari Papua saya terhormat dan terpanggil bisa mengambil bagian mengabidikan diri bagi bangsa dan negara," kata Bahlil di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Baca Juga: Pidato di Acara HIPMI, Jokowi Tangkap Kode Bahlil Ingin jadi Menteri
Bahlil mengaku dalam pemanggilan tersebut, pihaknya hanya membicarakan soal perekonomian, terutama soal Usaha Kecil Menengah (UMKM).
"Kalau ditanya di mana presiden paling tahu karena saya sejak kecil bergelut di bidang ekonomi. Saya dari kawasan timur, ada Malukunya saya dari fakfak, kuliah di Jayapura. Dan Pak Presiden sangat mempertimbangkan betul anak-anak muda berpikir kemajuan bangsa ada investasinya, UMKMnya," jelas dia.
Bahlil menambahkan, saat ini Indonesia butuh pemerataan ekonomi dari Aceh sampai Papua. Salah satunya dengan cara meningkatkan pengusaha UMKM di daerah menjadi konglomerat.
"Pertumbuhan kawasan ekonomi baru. Pemertaaan ekonomi Aceh-Papua. Dari UMKM naik jadi menengah ke konglomerat semua bisa terjadi kalau terjadi proses investasi dan konsumsi," kata dia.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia, Anak Kuli Bangunan yang Jadi Pengusaha Sukses