Suara.com - Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengkritisi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Kembali Sri Mulyani Indrawati menjadi Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja Jilid II untuk periode 2019-2024.
Menurut Piter, ditunjuk kembalinya Sri Mulyani tidak akan merubah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di level 5 persen, padahal target Jokowi berada di level 7 persen.
"Itu artinya kita tidak akan mengalami lompatan pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun ke depan," kata Piter saat dihubungi Suara.com, Selasa (22/10/2019).
Baca Juga: Sri Mulyani Diharapkan Tak Alergi Dikritik soal Utang Negara
Artinya kata Piter pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjebak di angka 5 persen bahkan bisa di bawah angka tersebut, seandainya Sri Mulyani tidak memiliki teroboson yang spektakuler dalam periode keduanya ini.
"Kalau Bu Sri Mulyani tidak melakukan perubahan pola kebijakannya yang cenderung safe menjadi lebih berani, kita akan terjebak ke pertumbuhan 5 persen atau bahkan lebih rendah," katanya.
Sri Mulyani menjadi orang pertama yang dipanggil Presiden Jokowi pagi ini Selasa (22/10/2019) ke Istana Kepresidenan. Sri Mulyani datang ke Istana Kepresidenan dengan mengenakan kemeja putih dan celana berwarna hitam.
Usai dipanggil Jokowi, Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya kembali ditunjuk Jokowi untuk menjadi Menteri Keuangan kembali.
Baca Juga: Senyum Sumringah Sri Mulyani saat Tiba di Istana Negara