Co Working Space, Membuat Industri Kreatif Indonesia Berkembang Pesat

Selasa, 22 Oktober 2019 | 10:07 WIB
Co Working Space, Membuat Industri Kreatif Indonesia Berkembang Pesat
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok : Kemenpar).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nomadic tourism serta digital nomad terus berkembang pesat. Seiring perkembangan zaman, keberadaannya menjadi sebuah lifestyle yang tidak terpisahkan.

Seperti halnya keberadaan co-working space yang kian menjamur di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti di Jakarta.

Menurut Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Hiramsyah S Thaib, keberadaan co-working space semakin mendukung industri kreatif yang berkembang pesat.  Terbaru, Head of Research JLL James Taylor menyatakan, ekspansi co-working space di Jakarta semakin eksponensial, dan turut mendorong kinerja okupansi perkantoran.

"Seiring perkembangan zaman, pertumbuhan entrepreneur di Indonesia semakin meningkat. Tidak salah jika bertumbuhnya entrepreneur juga membuat tingkat pertumbuhan startup di Indonesia mengalami peningkatan. Otomatis, sebuah tren tempat kerja bersama alias ruang bersama kekinian yang disebut co-working space akhirnya juga semakin menjamur & dikenal oleh banyak orang," kata Hiramsyah, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Baca Juga: Kemenpar Launching Aplikasi Visit Raja Ampat

Menariknya, perusahaan lokal masih "merajai" penguasaan co-working space yang kini bertaburan di Jakarta. Komposisinya mencapai 64 persen berbanding perusahaan asing yang hanya 36 persen.

Saat ini, ada lima perusahaan yang tertinggi menguasai pasar. 

Pertama, ada CoHive yang merupakan karya pengusaha Indonesia. Perusahaan ini mengokupasi sekitar 29 persen atau 61.480 meter persegi ruang di CBD Jakarta. Menyusul di posisi kedua, WeWork yang berbasis di Amerika Serikat dengan angka 19 persen atau 40.280 meter persegi.

Ketiga, Gowork yang merupakan hasil merger dari dua co-working space, yaitu Rework dan GoWork. Mereka menguasai 12 persen ruang atau 25.440 meter persegi.

Di peringkat keempat terdapat Regus asal Belgia, yang mengokupasi ruang 8 persen atau 16.960 meter persegi.

Baca Juga: Kemenpar Sebut Indonesia Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Mancanegara

Kelima, ada Koléga. Perusahaan ini berbasis di Jakarta, dengan penguasaan ruang seluas 12.000 meter persegi atau 5,6 persen. Perusahaan ini kini telah memiliki 18 outlet di 3 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Bali.

REKOMENDASI

TERKINI