Suara.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang memiliki peran agen pembangunan di bidang infrastruktur, membantu pemulihan pembangunan ruang Laboratorium Matematika, di SMPN 19 Purworejo, Jawa Tengah.
“Pemulihan pembangunan ruang Laboratorium Matematika ini bertujuan untuk mendukung kreativitas para pengajar khususnya para guru di SMPN 19 Purworejo yang diharapkan dapat memberikan memotivasi kepada guru-guru di sekolah lainnya,” kata Director of Human Capital Management & System Development PT Waskita Karya, Hadjar Seti Adji dalam keterangannya, Senin (21/10/2019).
Hadjar pada peresmian Laboratorium Matematika ini juga memberikan motivasi kepada para guru SMPN 19 Purworejo, guru-guru matematika dan kepala sekolah di sekitar SMPN 19 Purworejo.
Saat memberikan motivasi, Hadjar memakai beberapa contoh, salah satunya contoh seorang anak yang bisa bernyanyi dan bermain piano di salah satu ajang pencarian bakat walau ia seorang penyandang disabilitas.
Baca Juga: Waskita Karya Akhirnya Lego Dua Ruas Tol ke Investor
“Coba perhatikan, anak ini penyandang disabilitas namun dia bisa memukau para juri dengan permainan piano dan nyanyiannya. Bahkan ia mendapatkan golden buzzer yang artinya anak itu langsung menuju ke babak final. Bahkan di final ia menang. Itu semua karena ketekunan kita, kepercayaan diri kita. Kita harus percaya diri kita bisa. Jangan pesimis,” lanjut Hadjar.
Kepercayaan diri ditambahkan Hadjar juga ada dalam diri guru matematika SMPN 19 Purworejo bernama Juli Eko Sarwono. Hadjar menerangkan, Juli Eko yakin murid-muridnya suatu saat akan mencintai matematika. Nilai matematika murid-muridnya akan bagus dengan metode alat peraga.
Sebagai informasi, sistem pendidikan saat ini, dimana para peserta didik dipacu dan dilatih untuk terus
mengembangkan keterampilan ilmiah yang dimiliki seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada dan dengan bantuan media pembelajaran serta sumber belajar yang sudah disiapkan lembaga sekolah, sangat berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan berpikir peserta didik.
Salah satu sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi peserta didik adalah laboratorium.
Pada tingkat pendidikan dasar yaitu Sekolah Menengah Pertama, laboratorium yang tersedia umumnya adalah laboratorium IPA, laboratorium bahasa dan laboratorium komputer.
Baca Juga: Hingga Mei 2019, Waskita Karya Catatkan Kontrak Baru Rp 7,2 Triliun
Lain dari itu sangat jarang. Andaikata ada, laboratorium tersebut merupakan inovasi guru atau sekolah untuk mendobrak keterbatasan yang ada.