Curhat Darmin soal Beras yang Selalu Bikin Pusing

Jum'at, 18 Oktober 2019 | 21:02 WIB
Curhat Darmin soal Beras yang Selalu Bikin Pusing
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (Suara.com/Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution telah tiga tahun memasuki tim ekonomi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Karena di bidang ekonomi, Darmin selalu mengurusi soal pangan, industri, hingga ekonomi kreatif untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia.

Namun, terdapat satu komoditas pangan yang selalu membuat kepalanya pening yaitu Beras.

"Yang paling menyibukkan kita dalam koordinasi, ada beberapa komoditi saya enggak usah bilang nama orang, dulu komoditi itu yang paling ruwet persoalan kita satu beras, kedua adalah gula, ketiga, tadinya 2 tahun pertama paling pusing ini yaitu daging," kata dia dalam acara Ngopi Teko di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia ini, masalah yang dihadapi dalam tiga komoditas itu adalah data. Karena, lanjutnya, masing-masing Kementerian tak memiliki data yang selaras, sehingga hal tersebut yang membuat ruwet untuk mengatasinya.

Baca Juga: Kemarau Panjang, Stok Beras Aman dan Harga Stabil

Namun Darmin tak ambil pusing terkait hal tersebut. Kadang kala, ia harus pasang badan jika memang solusinya harus lakukan impor.

"Jadi ini semua kemudian tidak sekadar persoalan rasional ada soal ketakutan ada soal macam-macam. Tapi apa pun juga, saya harus mengakui bahwa walau saya pasang badan saja begitu saya kesimpulannya kurang impor habis saya dicaci maki satu republik, tapi ya itu risikonya," katanya.

Kendati begitu, Darmin mengklaim dengan solusi impor tersebut harga pangan tetap terkendali. Bahkan, tambahnya, tingkat inflasi Indonesia terus rendah dengan kisaran 3 persen.

"Belum pernah republik kita menikmati stabilitas seperti itu dalam waktu 5 tahun berturut-turut," ucap dia.

Baca Juga: Kementan Dorong Kawasan Perbatasan Jadi Lumbung Beras dan Ekspor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI