Suara.com - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar), di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum, menerapkan proactive government untuk mengakselerasi investasi. Artinya, Pemdaprov Jabar mengunjungi langsung investor potensial untuk berinvestasi di Tanah Pasundan.
Kunjungan Kerja Gubernur Jabar ke sejumlah negara beberapa lalu, seperti kunjungan ke Inggris dan Swedia pada 21 sampai 26 Juli 2019, menjadi bukti sahih. Hasil dari kunjungan tersebut, para investor potensial berkumpul dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2019, di Trans Luxury, Kota Bandung, Jumat (18/10/2019).
"WJIS adalah acara terbesar tahunan Pemdaprov Jabar. Pertama adalah hasil dari kunjungan saya dan tim Pemdaprov Jabar selama 12 untuk memonitor ke tempat-tempat lain adalah menghasilkan kepercayaan dan datangnya investor-investor ke Indonesia. Kalau Gubernur Jabar pergi (ke luar negeri), 70 persen untuk menarik investasi,” kata Emil, dalam jumpa pers WJIS 2019.
Menurutnya, ada 26 penandatangan kesepahaman (MoU) antara pihak-pihak yang akan melakukan pembangunan di Jabar. Nilai investasi dari 26 MoU tersebut mencapai Rp 53,8triliun, dengan 30.000 lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dinobatkan sebagai Inspirational Leader Asia Pasifik
“Hari ini adalah eksekusi kesepahaman dengan nilai investasi Rp 53,8triliun. Jumlah lapangan kerja mengikuti nilai investasi itu. Kurang lebih 30.000 lapangan pekerjaan. Pekerjaan makin banyak dan gampang,” ucapnya.
WJIS 2019 "Accelerating Infrastructure Development through Innovative Investment" merupakan forum bagi Pemdaprov Jabar dan pelaku usaha serta investor. Acara tersebut hasil kerja sama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar serta KPw BI Jabar.
Sekitar 250 peserta mulai dari para investor domestik dan asing, mitra sister province, kedutaan besar negara sahabat, asosiasi, pengelola kawasan industri, instansi penanaman modal, serta instansi terkait lainnya, ikut serta dalam WJIS 2019.
“Acara ini diselenggarakan kerja sama dengan Bank Indonesia, karena BI sudah meneliti perekonomian kita, mayoritas harus distimulasi hadirnya investasi. Koordinasi investasi, koordinasi entrepreneurship bagi warga Jawa Barat, koordinasi subsidi sosial bagi warga menengah ke bawah,” kata Emil.
Iklim investasi di Jabar sendiri tergolong kondusif. Hal tersebut dapat dilihat dari realisasi dana investasi yang diperoleh.
Baca Juga: KPK Akan Periksa Anak Buah Ridwan Kamil di Suap Meikarta, Siapa?
Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada Semester I Tahun 2019, jumlah investasi yang direalisasikan di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat sebesar Rp 68,9 triliun. Realisasi dana investasi tersebut meningkat Rp 9,5 triliun dari tahun 2018 periode yang sama, yakni Rp 58,1 triliun.