Suara.com - Indonesia secara resmi meluncurkan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional atau disebut Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) pada Jumat (18/10/2019).
Hadir dalam acara peresmian tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Indonesia merupakan satu dari negara organisasi dunia dimana cita-cita dari para pendiri bangsa betul-betul ingin menjaga perdamaian dunia.
"Lembaga ini kita harapakan akan mampu terus menunjang politik luar negeri dalam rangka menunjukkan Indonesia sebagai negara besar dunia baik dari sisi penduduknya geografinya dan juga ekonominya untuk bisa bertanggung jawab menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi," kata Sri Mulyani di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Baca Juga: Minim Terobosan, Sri Mulyani Dinilai Tak Layak Diangkat Menkeu Lagi
Dirinya pun menyambut gembira dengan adanya lembaga ini yang tentu juga akan membuat Indonesia makin bersinergi dalam rangka meningkatkan efektifitas politik luar negeri Indonesia.
"Sehingga negara Indonesia makin dikenal sebagai negara yang terus mengupayakan perdamaian dunia," katanya.
"Kami di Kemenkeu siap kerja sama dengan Kemenlu dan Kementerian dan Lembaga lainnya dalam rangka mengelola dana tersebut dalam rangka menunjang kegiatan tersebut," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan dalam kurun waktu 2 tahun kebelakang ini, dana Indonesia AID ini terus naik jumlah anggarannya.
"Tahun lalu ini di taronya di below the line kalau istilah teknisnya artinya dia tidak harus habis mungkin bisa menjadi dana abadi. tahun lalu kita masukkan Rp 1 triliun tahun ini Rp 2 triliun jadi Rp 3 triliun, untuk 2020 nanti saya cek saya lupa angkanya," katanya.
Baca Juga: Sri Mulyani Jadi Kandidat Menko Perekonomian, Ini Profilnya