Suara.com - Pada Hari Minggu (20/10/2019) Joko Widodo (Jokowi) akan kembali dilantik menjadi Presiden Indonesia. Di masa pemerintahannya yang kedua ini Jokowi akan memulai kembali membangun perekonomian dengan susunan yang berbeda.
Seperti dilansir Bloomberg, Jokowi sendiri akan memperbaiki tim ekonominya dan mengisi dengan wajah baru. Tapi tak kemungkinan wajah lama akan tetap duduk anteng di kursi kabinet.
Bahkan Bloomberg melaporkan akan ada menteri dari lawan politik Jokowi yang duduk di tim ekonomi untuk lima tahun mendatang.
"Tim manajer ekonomi dalam kabinet akan menjadi lebih penting daripada sebelumnya mengingat tantangan langsung dalam menavigasi latar belakang global yang tidak pasti," kata Euben Paracuelles, seorang ekonom di Nomura Holdings Inc di Singapura seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (18/10/2019).
Baca Juga: Diisukan jadi Menteri Jokowi, Sandiaga: Prabowo Gak Pernah Bicara Itu
Adapun berikut adalah daftar nama-nama kabinet yang mungkin berkembang media dan di antara pengamat Indonesia berdasarkan laporan Bloomberg.
Sri Mulyani Indrawati
Jokowi telah memberikan beberapa rincian tentang susunan kabinet barunya, selain menjamin dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa Sri Mulyani Indrawati yang saat ini menjabat sebagai menteri keuangan, akan tetap berada di timnya.
Kemungkinan, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini dapat dipromosikan ke jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan posisi yang saat ini dipegang oleh Darmin Nasution.
Perry Warjiyo
Baca Juga: Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Jusuf Kalla Tanggapi Santai Sambil Tertawa
Perry Warjiyo kemungkinan akan menjadi pengganti Sri Mulyani Indrawati jika dia dipromosikan ke posisi kabinet yang lebih senior menurut daftar yang disusun oleh tim kampanye kepresidenan Jokowi.
Perry Warjiyo adalah satu-satunya calon Jokowi untuk gubernur Bank Indonesia ketika ia diangkat ke jabatan itu pada Mei tahun lalu.
Perry membangun karirnya di bank sentral, berurusan dengan sejumlah krisis keuangan. Selama memimpin, Perry membuat respons kebijakan yang agresif untuk melawan kekalahan pasar berkembang tahun lalu, menaikkan suku bunga sebesar 175 basis poin untuk membantu menstabilkan mata uang.
Chatib Basri
Chatib Basri yang merupakan mantan menteri keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal mendapatkan posisi lagi di kabinet Jokowi jilid II.
Nadiem Makarim
Pendiri Startup unicorn pertama Indonesia Gojek disebut-sebut sebagai menteri yang mungkin bertanggung jawab atas pendidikan atau usaha kecil dan menengah. Penambahannya di kabinet akan sejalan dengan preferensi Jokowi yang dinyatakan secara terbuka untuk menyertakan para profesional dan milenial dalam timnya.
Mukhamad Misbakhun
Misbakhun merupakan anggota komisi XI DPR selama masa jabatan pertama Jokowi, dianggap sebagai kandidat yang memungkinkan untuk menjadi menteri perdagangan, sebuah jabatan yang saat ini dipegang oleh Enggartiasto Lukita.
Misbakhun adalah seorang politisi dari partai Golkar, yang telah menjadi anggota kunci dari koalisi yang berkuasa dan merupakan partai terbesar kedua di parlemen.
Agenda reformasi berat Jokowi telah membuatnya beralih ke partai-partai oposisi, termasuk ke Prabowo, ketua partai oposisi utama Indonesia, yang dikalahkan presiden untuk kedua kalinya dalam pemilihan awal tahun ini.
Keduanya telah mengadakan sejumlah pertemuan yang sangat umum dalam beberapa bulan terakhir, meningkatkan harapan Prabowo, seorang mantan jenderal, dapat membawa Partai Gerakan Indonesia Raya-nya ke dalam koalisi yang berkuasa.
Sandiaga Uno adalah pasangan calon Prabowo dalam pemilihan presiden 2019 dan disebut-sebut mungkin bergabung dengan kabinet baru. Lulusan Universitas George Washington ini adalah pengusaha sukses dengan ambisi politik besar.