Suara.com - Lima tahun sudah kabinet kerja yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemban mandat dan tugas dari rakyat, tanggal 20 Jokowi akan memimpin kembali untuk periode keduanya namun kali ini berpasangan dengan Ma'ruf Amin sebagai wakilnya.
Selama lima tahun belakang ini ternyata era Kabinet Jokowi gemar menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program yang dimulai pada 2015 tersebut tercatat sudah menyalurkan KUR sebanyak Rp 435 triliun.
"Realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai Agustus 2019 sebesar Rp 435 triliun yang diberikan ke 17,5 juta debitur dengan NPL (Non Performing Loan) terjaga rendah 1,31 persen," kata Deputi I Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir saat ditemui di Gedung Smesco, Rabu (16/10/2018).
Iskandar menyebutkan, khusus untuk tahun ini pemerintah menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp 140 triliun, hingga Juli sudah terealisasi sebesar Rp 102 triliun dengan jumlah debitur mencapai 3,6 juta.
Baca Juga: Darmin Minta Porsi Penyaluran Kredit ke UMKM Fashion Ditambah
Dimana penyaluran KUR tertinggi untuk sektor industri jadi dan perlengkapan jadi sebesar Rp 770 miliar atau setara 66 persen dari total penyaluran KUR sepanjang tahun 2019.
Informasi saja program KUR merupakan program andalan Presiden Jokowi dalam upayanya untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pengusaha mikro, pemerintah telah menurunkan suku bunga KUR dari sebelumnya sebesar 12 persen pada tahun 2015, menjadi sebesar 9 persen di tahun 2016, dan terakhir diturunkan kembali menjadi 7 persen di tahun 2018.
Penurunan suku bunga KUR tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi para UMKM serta perluasan akses pembiayaan dengan suku bunga rendah yang dapat diakses oleh pengusaha mikro.