"Laporkan dan periksakan hewan dan tumbuhan saat dilalulintaskan kepada petugas Karantina. Jika ingin ekspor, datang dan tanyakan program Agro Gemilang," tegasnya.
Meningkat, Indikator Akselerasi Ekspor Produk Pertanian Asal Jatim
Di Tempat yang sama, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi mengatakan data dari sistem automasi karantina pertanian IQFAST di wilayah kerjanya eksportasi produk pertanian asal Jawa Timur menunjukan tren peningkatan. Tercatat nilai barang pada periode 1 September hingga 14 Oktober 2019 sebesar Rp. 3,75 triliun.
“Kami berharap dengan pihaknya menggencarkan program Agro Gemilang dapat terus memacu pertumbuhan, tidak saja volume, frekwensi dan ragam komoditas namun juga menumbuhkan eksportir muda. Jawa Timur miliki potensi sumber daya alam hayati yang besar, jangan ragu, berani ekspor,” ujarnya.
Baca Juga: Kementan Dorong Kawasan Perbatasan Jadi Lumbung Beras dan Ekspor
Pimpinan PT Asal Jaya, Haryanto selaku eksportir mengapresiasi layanan cepat karantina pertanian. Pasalnya benar-benar merangkang kemajuan bisnis sehingga pelaku usaha terus melakukan aktivitas ekspornya.
“Layanan ‘jemput bola’ dari Karantina Pertanian Surabaya membuat proses bisnisnya lebih cepat 30 persen,” ujarnya.
Perlu diketahui, dalam pelepasan ekspor ini tidak hanya komoditas kopi, namun juga dilepas 1 ton mangga harum manis ke Malaysia dengan senilai 360 juta rupiah.