Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengkritik pemerintah dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di 5 persen tidak begitu optimal.
"Di dalam negeri kalau pandangan kami, pertumbuhan ekonomi kita kualitasnya tidak optimal," kata Hariyadi di Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Tidak berkualitasnya pertumbuhan ekonomi disini menurut dia adalah, ketika pertumbuhan ekonomi tersebut hanya dinikmati oleh kalangan menengah atas saja, sementara kalangan menengah ke bahwa kurang begitu menikmati 'kue' pertumbuhan ekonomi.
"Dalam arti yang menikmati pertumbuhan ini hanya kelas menengah atas, menengah bawah sebetulnya mereka dalam kondisi yang tertekan," kata Hariyadi.
Baca Juga: Pengusaha Sebut Defisit Neraca Perdagangan karena Turunnya Daya Beli
Lebih detail Hariyadi menjelaskan bahwa para kalangan menengah kebawah saat ini dihadapkan pada kondisi sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan.
Pemilik bisnis Hotel Grand Sahid ini lantas mencontohkan dengan fenomena banyaknya para pengemudi ojek online saat ini, menurut dia contoh tersebut bisa dijadikan kesimpulan sederhana bahwa pertumbuhan ekonomi tidak dirasakan merata bagi semua kalangan.
"Tertekan dalam arti kata lapangan kerja menyempit, lalu kondisi yang terkait dengan efisiensi perusahaan tersebut, makanya kalau anda lihat ada fenomena driver ojol (ojek online) meningkat itu beralih ke sana. Jadi memang itu yang kami dari Apindo selalu bilang, kalau mau kualitas pertumbuhan ekonomi bagus itu memang regulasi untuk mendorong penciptaan lapangan kerja harus satu nafas dengan kebijakan yang ada," paparnya.