2. Jarak Tempat Kerja yang Begitu Dekat
Apakah perjalanan menuju tempat kerja bisa Anda tempuh hanya dalam beberapa menit berjalan kaki saja, dan tak perlu kendaraan atau bahkan transportasi umum? Jika demikian adanya, wajar saja jika Anda galau setengah mati saat ingin resign kerja.
Sebab memang, hal ini menjadi pertimbangan penting untuk pindah ke perusahaan baru, yang belum tentu bisa dijangkau dengan berjalan kaki seperti ini. Terlebih lagi jika Anda sudah membayangkan harus mengeluarkan uang transportasi nantinya.
Akhirnya, Anda pun menunda untuk resign dan mencoba untuk selalu bertahan. Itu karena Anda menghindari jika harus menyisihkan uang gaji untuk ongkos perjalanan pergi dan pulang kantor.
Baca Juga: Demi Jadi Putri Duyung, Wanita Ini Rela Resign Kerja
3. Bertahan karena Berharap akan Mendapat Uang Pesangon
Sudah tidak betah, namun mencoba bertahan dan berharap akan diberhentikan oleh perusahaan sehingga bisa mendapatkan sejumlah pesangon. Pemikiran ini tentu cukup naif, apalagi jika ternyata kondisi perusahaan masih dalam keadaan baik-baik saja.
Meski perusahaan dalam kondisi yang tidak terlalu sehat sekali pun, alasan menunggu pesangon seperti ini tentu tak bisa diharapkan. Bisa saja perusahaan masih akan tetap berjalan, meskipun Anda bertahan hingga satu tahun ke depan dan membuang kesempatan untuk bekerja di perusahaan yang labih baik.
4. Tak Ingin Dianggap sebagai Kutu Loncat
Keinginan resign saat belum bekerja setahun penuh merupakan hal yang banyak dihindari. Sebab, kebanyakan orang tak ingin dicap sebagai kutu loncat. Dalam wawancara di calon perusahaan baru, menjawab pertanyaan terkait alasan resign, kerap menjadi hal yang sulit dan tidak menyenangkan.
Baca Juga: Perjalanan Dinas Tak Pakai Maskapai Garuda Indonesia, Pemuda Ini Resign
Sebab, pewawancara bisa saja beranggapan jika Anda adalah orang yang tidak berkomitmen pada perusahaan. Di lain sisi, keputusan resign seperti ini juga akan membuat Anda sulit memberikan alasan kepada perusahaan yang lama.