Suara.com - Bank Indonesia (BI) masih mencatat adanya aliran modal yang masuk ke Indonesia. Hingga saat ini, aliran modal yang masuk mencapai Rp 195,5 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan jumlah aliran arus modal itu terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp 140,6 triliun. Sisanya, aliran modal masuk ke pasar saham Rp 52,9 triliun.
Menurut Perry, Arus modal yang masuk pasar saham sempat naik turun, akibat ketidakpastian global.
"Sementara arus investasi portfolio ke saham memang, saham itu memang lebih colatille, bergerak naik turun, keluar masuk, ke Indonesia dan terutama pada masa-masa ini banyak kondisi-kondisi global yang berpengaruh terhadap besarnya aliran modal asing masuk ke saham. Sementara kalau SBN itu masih cukup positif," kata Perry saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Baca Juga: Pancing Masyarakat Ajukan Kredit, BI Turunkan Uang Muka KPR dan Kendaraan
Meski demikian Perry menyebut dengan masih masuknya aliran modal asing ini membuktikan kepercayaan investor masih tinggi ke Indonesia.
"Itu menunjukkan confidence terhadap ekonmi Indonesia maupun juga imbal hasil investasi di dalam negeri khususnya yang terkait dengan SBN masih cukup kuat dan itu terbukti dari berlanjutnya arus investasi portfolio ke SBN," ucap dia.