Direktur Alat dan Mesin Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Andi Nur Alam menjelaskan, secara spesifik, ketahanan baterai drone yang diciptakan mampu beroperasi selama 20 menit, dengan kapasitas angkut 6 kilogram hingga 15 kilogram benih padi.
"Drone sebar benih memberikan efisiensi biaya sekitar 75 persen dan efisiensi waktu 75 persen dibanding alsin tanam benih langsung," kata Andi.
Selain itu, pemerintah juga berhasil mengembangkan drone penebar pupuk prill dan drone sprayer untuk aplikasi pestisida. Kedua alat ini memiliki fungsi yang tidak kalah penting, karena memberikan efisiensi 75 persen dibanding alat biasa.
"Kami juga bisa menciptakan robot tanam padi yang bisa difungsikan untuk menanam dengan komunikasi Internet of Thing (Iot) melalui sarana GPS. Di samping itu, kami memiliki autonomous tractor roda 4 tanpa awak, yang juga dikendalikan oleh sistem navigasi berbasis IoT. Ada juga traktor perahu sebagai alat pengolah tanah dengan konsep traktor roda dua," tambah Andi.
Baca Juga: Kementan : Mekanisasi Pertanian Dinilai Bisa Cegah Karhutla