“Kami selalu memiliki target menjadi startup digital unicorn dari Indonesia. Untuk itulah, kami terus menjaga komitmen untuk siap disejajarkan dengan marketplace terbaik di seluruh dunia. Selain itu, menyadari kebutuhan pasar yang terus berubah dengan menawarkan peluang dan tantangan yang baru, kami akan konsisten mengkaji beberapa rekomendasi dari berbagai stakeholder serta temuan audit di lapangan sebagai proses pembelajaran dan penciptaan inovasi yang lebih inklusif dan masif. Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah proses kami dalam rangka mendukung fase pertumbuhan pasar aset kripto Indonesia di masa mendatang. Apalagi mengingat, angka pertumbuhan pengguna aktif dan volume trading pada platform kami semakin signifikan,” tutur Oscar.
Chairman Asosiasi Blockchain Indonesia, Muhammad Deivito Dunggio menyambut baik dan memberikan apresiasi atas pencapaian Indodax dalam memperoleh dua sertifikasi ini. Dirinya meyakini pencapaian ini terbilang tidak instan dan membutuhkan komitmen yang luar biasa.
“Saya yakin perjuangan mendapatkan sebuah ISO perlu diapresiasi, baik startup maupun instansi apapun. Hal ini menunjukkan integritas dan rencana besar yang sudah dimulai dari tercapainya dua sertifikasi ISO ini. Semoga berita ini bisa menjadi teladan dan membuka kesempatan yang lebih besar bagi startup lain asal Indonesia yang ingin menggapai tujuan yang sama,” tutur Deivito.
Sebelumnya, asosiasi yang dibentuk pada tanggal 18 Januari 2018 ini dibentuk untuk memudahkan proses akselerasi adopsi teknologi blockchain dalam era industri 4.0 melalui integrasi, kolaborasi, dan pertukaran pengetahuan.
Baca Juga: Bos Apple Kritik Mata Uang Digital Libra
Sebagai tambahan informasi, saat ini member aktif Indodax telah mencapai 1,8 juta orang. Kemudian, dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan pendapatan tambahan atau keuntungan secara cepat dan mudah, platform ini juga telah menyediakan lebih dari 50 jenis aset digital berbasis blockchain yang siap untuk diperjual-belikan.