Suara.com - Perusahaan minyak raksasa dunia Saudi Aramco diperkirakan bakal mengajukan prospektus Initial Public Offering (IPO) pada akhir bulan ini.
Dikutip dari Wall Street Journal Rabu (9/10/2019) prospektus dilaporkan pertama kali akan diterbitkan dalam bahasa Arab pada 25 Oktober dan kemudian dalam bahasa Inggris dua hari kemudian.
Perusahaan minyak Arab Saudi tersebut akan mendaftarkan sahamnya di bursa Tadawul Arab Saudi, sebagai bagian dari rencana reformasi ekonomi Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Putra mahkota mengantisipasi pencatatan hanya sebesar 5% dari total perusahaan di dalam negeri dan internasional pada tahun 2020 atau 2021.
Baca Juga: Resmi, Arab Saudi Bolehkan Pasangan Bukan Pasutri Nginap Sekamar di Hotel
"Jika pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk melangkah maju dengan pencatatan, 1% hingga 2% saham Aramco akan terdaftar di dalam negeri pada akhir November atau awal Desember," kata sumber Journal.
Mohammad Bin Salman mengincar dana segar dari IPO sebesar 2 triliun dolar AS, meskipun sejumlah analis dan pejabat Aramco memperkirakan hanya mendapatkan 1,5 triliun dolar AS.
Informasi saja, IPO Aramco ditunda pada tahun 2018, dilaporkan karena kekhawatiran pejabat Saudi tentang pengawasan publik terhadap keuangan perusahaan.
Sebuah serangan drone dan rudal pada bulan September untuk sementara melumpuhkan produksi minyak Arab Saudi, meskipun para pejabat menekankan pada saat itu penjadwalan IPO Aramco tidak terpengaruh.
Namun sayangnya, Aramco tidak menanggapi permintaan Journal untuk berkomentar.
Baca Juga: Setelah Fasilitas Minyak Arab Saudi, Houthi Ancam Serang UEA